Selamat pagi sahabat-sahabat HOUSE OF SUCCESS, gak kerasa sebentar lagi kita akan menyambut lebaran idul adha yang berketepatan jatuh pada hari minggu, namun kali ini kita tidak akan membahas persoalan tentang kurban atau apapun. Kita akan membahas tentang persoalan kecerdasan emosi dalam diri anak, ini sangat penting untuk para bunda yang kewalahan mengahadapi sang buah hati yang sering ngambek .
Sebenernya apasi emosi itu, Emosi adalah rangsangan untuk bertindak. Tingkat Emosi yang tinggi
seperti cinta, rasa takut atau marah mudah untuk diidentifikasi. Ada
beberapa emosi yang kompleks dan karena itu sulit untuk mengenalinya.
Beberapa dapat berlangsung selama beberapa menit saja, tapi ada yang
sampai berminggu-minggu lamanya. Emosi adalah naluri bertahan hidup yang penting. Semua hewan
memiliki pengalaman emosional yang serupa dengan manusia, perbedaannya
hanyalah manusia memiliki kapasitas yang lebih dalam memikirkan dan
mengendalikan emosi.
Apa itu Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient), Emotional Intelligence (EI) adalah kemampuan seseorang untuk memahami
dan mengelola perasaannya sendiri dan orang lain, dan menggunakan
informasi tersebut sebagai pedoman untuk mempersiapkan kepada yang lebih
baik, membuat keputusan yang lebih baik, berpikir lebih kreatif,
memotivasi diri sendiri dan orang lain, dan menikmati kesehatan yang
lebih baik, hubungan yang lebih baik dan kehidupan yang lebih bahagia.
Emotional Intelligence (EI) sering diukur sebagai Emotional Intelligence Quotient (EQ).
Social and emotional learning (SEL) adalah proses belajar untuk
mencapai EQ yang lebih tinggi. Studi menunjukkan bahwa EQ adalah alat
prediksi terbaik dari prestasi masa depan anak; lebih baik daripada
faktor apa pun. Sebagian orang mengatakan bahwa EQ adalah alat prediksi
yang lebih baik atas kesuksesan daripada IQ atau kombinasi keterampilan
tekhnis.
Mengapa harus Mengembangkan Emotional Intelligence?
Walaupun prestasi akademik sangat penting, ada banyak hal-hal lain
yang lebih penting dalam hidup kita. Kestabilan emosional tidak hanya
berkontribusi pada prestasi akademik, tetapi juga pada kesehatan fisik
yang lebih baik, keluarga bahagia dan pengalaman kerja yang memuaskan
dalam hidup kita. Anak-anak yang memiliki Kecerdasan Emosional (EQ) yang tinggi
biasanya lebih menonjol dari yang lain. Mereka lebih baik dalam
mengendalikan dorongan hati, komunikasi, dalam membuat keputusan
bijaksana, dalam memecahkan masalah, dan bagaimana bekerja dengan orang
lain, yang mengakibatkannya lebih sehat, lebih bahagia dan lebih sukses
kehidupannya.
Bagaimana Orangtua dapat Bantuan Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak-Anak
Dibandingkan dengan IQ, EQ seorang anak bisa dipupuk oleh berbagai metode terbukti secara ilmiah. Bagaimana kita mendidik kita? Hal ini tergantung pada nilai-nilai dan
prinsip-prinsip yang kita ajarkan kepada mereka dalam kehidupan. Hal
ini bergantung pada jenis pengalaman kita sebagai orangtua, tergantung
bagaimana kualitas lingkungan anak-anak kita. Di samping itu, terkait
juga dari berapa banyak waktu dan kualitas yang kita berikan kepada
mereka setiap hari.
Kebutuhan Emosional apa yang Diperlukan anak?
Saya pikir mengenal dan memahami anak kita adalah langkah pertama. Seorang bayi yang baru lahir ingin selalu dekat ibunya, karena dia ingin
merasa aman. Anak 3 tahun mulai menggambar lingkaran yang mungil –
menjadi bersemangat untuk menunjukkan kepada Anda dan ingin mendengar
pujian; anak ingin diterima. Anak 5 tahun, membantu ibu untuk mengatur
meja makan – berusaha untuk menunjukkan nilainya, ingin menjadi berguna,
dihargai, dan dicintai. Seiring dengan pertumbuhannya anak mulai
meningkat pada hal yang lebih tinggi lagi dalam mengisi kebutuhan
emosional mereka seperti kebutuhan untuk merasa bebas, ingin merdeka,
ingin mengambil tantangan, memiliki kreativitas, keberhasilan dll.
Menyadari bahwa semua kebutuhan itu penting bagi emosional mereka
adalah merupakan awal yang baik. Untuk kebutuhan emosioal anak yang
berbeda dari ke hari itu, orang tua harus selalu ada untuk mereka dengan
cara-cara yang berbeda pula.
Seperti apa Keadaan emosional anak yang baik?
- Mengutarakan perasaan mereka dengan jelas dan langsung
- lebih bisa mengendalikan dorongan-dorongan dan keinginan mereka.
- Tidak didominasi oleh emosi negatif seperti rasa takut, kekhwatiran, rasa bersalah, rasa malu, Kekecewaan, rasa putus asa, merasa tidak berdaya, Ketergantungan, pembohongan, Putus Asa.
- Bisa menyeimbangkan perasaan dengan alasan, logika, dan kenyataan.
- Percaya diri
- Independen (mandiri)
- Bisa Memotovasi diri
- Optimistis
- Mengerti perasaan orang lain
- Pembelajar yang baik
- Lebih bertanggung jawab
- Mampu bertahan melawan tekanan
- Mampu menyelesaikan konflik dengan baik
- Memahami rasa putus asa dengan baik
- Tidak terlibat dalam perilaku yang merusak diri seperti narkoba, alkohol
- Memiliki lebih banyak teman
- Di sekolah, mereka lebih baik secara akademis dan mampu menciptakan suasana aman, nyaman, yang membuatnya lebih mudah untuk belajar.
Beberapa tips untuk orang tua.
- Emosional dan sosial anak dapat di tularkan; kita sebagai orangtua dapat membantu mewujudkan emosional dan sosial anak kita yang lebih baik.
- Semakin awal memulai pendidikan emosional lebih baik. Bersiaplah menemukan kebutuhan sosial dan emosional yang berbeda-beda dari ketika dia bayi, balita, menjadi remaja.
- Bantuan anak-anak mempelajari kata-kata untuk mengambarkan perasaan mereka.
- Cari mainan atau produk yang membantu anak-anak untuk membangun kompetensi emosional anak.
- Membicarakan tentang emosi secara terbuka, dan mencari peluang untuk mengajakan untuk mengajarkannya pada anak-anak.
- Ajarkan anak bagaimana mengelola emosi negatif, seperti marah, depresi dll.
- Pujilah anak-anak dalam upaya mereka dalam meningkatkan EQ.
- Ajarkan kompetensi emosional dengan cerita, dan membicarakan film atau website.
5 Wilayah Kecerdasan Emosi (Menurut Goleman)
- Kemampuan Mengenali Emosi Diri: anak kenal perasaannya sendiri sewaktu emosi itu muncul. Seseorang yang mampu mengenali emosinya akan memiliki kepekaan yang tajam atas perasaan yang muncul seperti senang, bahagia, sedih, marah, benci dan sebagainya.
- Kemampuan Mengelola Emosi: anak mampu mengendalikan perasaannya sehingga emosinya tidak meledak-ledak yang akibatnya memengaruhi perilakunya secara salah. Meski sedang marah, orang yang mampu mengelola emosinya akan mengendalikan kemarahannya dengan baik, tidak teriak-teriak atau bicara kasar, misalnya.
- Kemampuan Memotivasi Diri: anak dapat memberikan semangat pada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Ia punya harapan dan optimisme yang tinggi sehingga memiliki semangat untuk melakukan suatu aktivitas.
- Kemampuan Mengenali Emosi Orang Lain: balita bisa mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga orang lain merasa senang dan dimengerti perasaannya. Kemampuan ini sering juga disebut sebagai kemampuan berempati. Orang yang memiliki empati cenderung disukai orang lain.
- Kemampuan Membina Hubungan: anak sanggup mengelola emosi orang lain sehingga tercipta keterampilan sosial yang tinggi dan membuat pergaulan seseorang lebih luas. Anak-anak dengan kemampuan ini cenderung punya banyak teman, pandai bergaul dan populer.
Kenapa Kecerdasan Emosional itu penting?
Kita udah tahu bahwa orang-orang paling sukses bukanlah yang paling cerdas atau yang paling tercukupi hidupnya. Kamu mungkin kenal seseorang yang cerdas tapi ternyata kurang sukses di kerjaan atau hubungan pribadinya. Nah, di sinilah kecerdasan emosional berperan penting dalam kehidupan. IQ membantu kamu untuk menyerap pelajaran di sekolah, tapi EI membantumu untuk mengelola stres dan emosi menjelang ujian.Kecerdasan Emosional mempengaruhi hal-hal berikut:
Kesehatan fisik
EI penting untuk mengelola tingkat stresmu. Stres yang gak terkelola dengan baik bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius, seperti meningkatkan tekanan darah, menurunkan daya tahan tubuh, mempercepat penuaan dan meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung.Kesehatan mental
Stres yang gak terkontrol juga dapat menimbulkan gangguan mental, seperti perasaan cemas dan depresi. Kekurangmampuan mengelola emosi juga bisa menimbulkan mood swing yang berpengaruh terhadap kemampuan menjalin hubungan yang kuatNah, makin paham ‘kan pentingnya kecerdasan emosional bagi kehidupan sehari-hari apalagi buat sang buah hati para bunda. Mengingat bahwa kecerdasan emosional punya dua sisi, jangan sampai jadi kita salah gunakan untuk memanipulasi orang lain. Ingat bahwa kecerdasan yang bermanfaat adalah kecerdasan yang bisa membawa kebaikan bagi orang banyak. Semoga informasi ini bermanfaat buat sahabat-sahabat HOS semuah yaa.
Dan pengentau bagaimana cara agar kita mengetahui emosional sang anak seperti apa, mari cek sidik jarinya dengan mengikuti tes program fingerprint analisis, disana kita bisa tau seperti apa karakteristik sang anak dan bakat apa yang sebenarnya ada didiri anak anda. Kami HOS mempunya program yang sangat membantu untuk mengetahui kecerdasaan emosional sang anak yaitu "Fingerprint Analisis" atau "Tes Sidik Jari" ayo buktikan sekrang juga dan cek bagaimana karakter terpendam dari anak anda.
HEAD OFFICE
Jl. Purnawirawan (Gg.Ratu) No. 18 Gedong Meneng, Bandar Lampung. Indonesia
Telp. (0721)712029 atau Invite pin bb kami di 7E64EBF .
Dan apabila anda ingin mempertanyakan sesuatu bisa kirim email anda ke yahoo kami di houseofsucces@yahoo.co.id atau kirimkan pertanyakan kalian di facebook kami di House_Success@yahoo.com
0 komentar:
Posting Komentar