Wanita yang kelebihan berat badan saat
hamil berisiko mengalami gestational diabetes. Kemungkinan besar risiko
terserang diabetes tipe 2 akan mengembang usai melahirkan,. Gestational diabetes biasanya terjadi
saat masa kehamilan. Diabetes jenis ini bisa mengakibatkan bayi tumbuh
besar pada usia kehamilan dan dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi
saat persalinan. Sebagaimana yang dilansir dalam Foxnews,
50 persen wanita yang didiagnosis menderita diabetes gestational bisa
mengembangkan diabetes tipe 2 dalam lima sampai 10 tahun ke depan.
Wanita yang mengalami obesitas atau
berat badan berlebih serta memiliki riwayat diabetes pada keluarga
berisiko mengalami diabetes gestational. Sebagai pencegahan, para wanita
disarankan untuk mengontrol berat badan sebelum hamil. Selain itu, konsumsilah suplemen seperti
suplemen inositol yang bisa mengembalikan keuburan dalam sindrom
ovarium polikistik. Suplemen ini bisa mengurangi risiko ibu hamil
terkena diabetes gestational. Banyak yang mengatakan bahwa perempuan
hamil itu akan terlihat lebih gemuk seiring pertumbuhan janin yang ada
dalam kandungan. Semua perempuan pasti mengalami penambahan berat badan
saat hamil. Meski demikian, ini bukanlah alasan untuk membiarkan tubuh
semakin membengkak tak terkendali saat hamil. Berikut beberapa cara yang
bisa dilakukan untuk mengendalikan berat badan selama hamil.
1. Pantau berat badan setiap minggu
Anda harus tahu banyaknya kenaikan bobot tubuh saat hamil setiap minggu. Ini akan membantu mengendalikan kenaikan berat badan agar tak kelebihan. Kenaikan berat badan selama hamil yang wajar adalah 10-17,5 kg. Jika sudah melewati angka konsultasikan pada dokter kandungan Anda. Mulailah untuk, merencanakan pola makan yang lebih sehat.
Anda harus tahu banyaknya kenaikan bobot tubuh saat hamil setiap minggu. Ini akan membantu mengendalikan kenaikan berat badan agar tak kelebihan. Kenaikan berat badan selama hamil yang wajar adalah 10-17,5 kg. Jika sudah melewati angka konsultasikan pada dokter kandungan Anda. Mulailah untuk, merencanakan pola makan yang lebih sehat.
2. Atur jumlah makanan
Saat hamil, banyak perempuan beranggapan bahwa harus makan untuk ‘dua orang’. Parahnya hal tersebut diterjemahkan secara harafiah dengan makan dua kali lipat porsinya. Kehamilan menjadi alasan Anda makan banyak dan semaunya dengan alasan demi jabang bayi. Padahal yang dimaksud, Anda butuh nutrisi yang lengkap agar bayi sehat. Sedangkan jumlah porsi yang harus ditambah tidak terlalu banyak, saat hamil, Anda hanya membutuhkan 300 kalori ekstra dalam sehari. Sehingga harusnya ibu hamil mengatur pola makan yang lebih bergizi. Memastikan jabang bayi mendapatkan semua gizi yang dibutuhkannya.
Saat hamil, banyak perempuan beranggapan bahwa harus makan untuk ‘dua orang’. Parahnya hal tersebut diterjemahkan secara harafiah dengan makan dua kali lipat porsinya. Kehamilan menjadi alasan Anda makan banyak dan semaunya dengan alasan demi jabang bayi. Padahal yang dimaksud, Anda butuh nutrisi yang lengkap agar bayi sehat. Sedangkan jumlah porsi yang harus ditambah tidak terlalu banyak, saat hamil, Anda hanya membutuhkan 300 kalori ekstra dalam sehari. Sehingga harusnya ibu hamil mengatur pola makan yang lebih bergizi. Memastikan jabang bayi mendapatkan semua gizi yang dibutuhkannya.
3. Rencanakan diet Anda
Hindari untuk menyantap makanan yang memiliki nilai gizi yang lebih kecil daripada makanan utama, misalnya mengganti beras dengan pasta. Jika ingin ngemil, usahakan untuk menyantap aneka makanan ringan yang sehat seperti sayuran, telur, dan buah-buahan. Agar tak kekurangan nutrisi, usahakan untuk ngemil sehat setiap dua jam.
Hindari untuk menyantap makanan yang memiliki nilai gizi yang lebih kecil daripada makanan utama, misalnya mengganti beras dengan pasta. Jika ingin ngemil, usahakan untuk menyantap aneka makanan ringan yang sehat seperti sayuran, telur, dan buah-buahan. Agar tak kekurangan nutrisi, usahakan untuk ngemil sehat setiap dua jam.
4. Jangan berhenti berolahraga
Meskipun sedang hamil, Anda tak perlu berhenti berolahraga atau beraktivitas. Lakukan pekerjaan rutin Anda, jogging, atau jalan-jalan santai dalam taraf yang disesuaikan dengan kondisi kehamilan. Bahkan para dokter kandungan pun menyarankan untuk tetap bergerak aktif saat hamil, karena bisa meningkatkan peluang untuk persalinan normal.
Meskipun sedang hamil, Anda tak perlu berhenti berolahraga atau beraktivitas. Lakukan pekerjaan rutin Anda, jogging, atau jalan-jalan santai dalam taraf yang disesuaikan dengan kondisi kehamilan. Bahkan para dokter kandungan pun menyarankan untuk tetap bergerak aktif saat hamil, karena bisa meningkatkan peluang untuk persalinan normal.
Jika Anda tak aktif atau malas
beraktivitas saat hamil, akan membuat lemak banyak menumpuk di tubuh
sehingga lebih sulit untuk menurunkannya pasca kehamilan.
0 komentar:
Posting Komentar