Selasa, 16 September 2014

Penyakit yang disebut Chagas ini disebut sebagai penyakit AIDS baru di Amerika karena efek dari penyebarannya butuh waktu bertahun-tahun baru dapat terdeteksi dan pada saat itu pula penanganan sudah terlambat. Penyakit ini dapat membuat jantung bengkak dan meledak. Sebuah penelitian di Amerika menunjukkan ada satu penyakit baru yang muncul sejak 2004 lalu. Penyakit ini telah menjangkiti beberapa orang di Amerika dan Asia. Anehnya, si penyakit memiliki gejala mirip AIDS.

Meski bergejala seperti AIDS, namun dokter dan peneliti tak yakin jika penyakit ini berawal dari HIV. Alasannya, pertama, penyakit ini tak pindah antarmanusia melalui virus layaknya HIV. Kedua, virus HIV secara spesifik menyerang sistem kekebalan tubuh dan sangat cepat membunuh sel T. Penyakit mirip AIDS ini memang tak langsung menyerang sistem kekebalan tubuh. Tapi lambat laun, si pengidap bakal mengalami kerusakan pada sistem kekebalan tubuhnya. Akibatnya, mereka tak lagi dapat menangkis infeksi yang masuk ke tubuh. Tidak seperti orang sehat pada umumnya. Penyakit ini adalah jenis lain dari Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Terjadi pada orang dewasa dan tidak menurun.

Menurut peneliti, ukuran orang dewasa yang dapat mengidap penyakit ini adalah mereka yang berusia di atas 50 tahun. Dan berdasarkan riwayat kesehatan, biasanya penyakit ini hanya dialami satu orang dalam sebuah keluarga. Tak ada penularan atau penurunan penyakit dalam keluarga si pasien. Selama ini, sebagian besar pasien pengidap infeksi ini hidup di Asia. Namun berapa jumlah mereka yang mengidap karenanya, belum bisa diketahui. Sebab pasien yang meninggal itu kerap dikaitkan dengan pelbagai penyakit. Pada 2009, seorang perempuan Vietnam yang telah menetap di Tennessee, Amerika sejak 1975, pulang ke kampung halamannya di 1995. Sekitar pertengahan 2009, ia mengalami demam berkesinambungan serta infeksi. Ketika itu umurnya 62 tahun. Dalam waktu singkat, infeksi itu menyerang tulangnya dan menimbulkan banyak gejala aneh. Berat badannya pun turun drastis. Dari 45 kilogram menjadi 31 kilogram. Hingga kini, peneliti dan dokter belum mengetahui penyebab infeksi itu. Mereka masih mempelajarinya. Meski demikian, para peneliti yakin bila banyak pasien yang telah mengalami kasus ini. Hanya saja, tak banyak dokter yang menyadarinya.

Para ahli menduga bahwa penyakit ini sejenis dengan penyakit AIDS hanya saja lebih mematikan. Ilmuwan akhirnya berhasil mengidentifikasi sebuah serangga pemakan darah yang diklaim menyebarkan penyakit “AIDS versi baru". Bedanya penyakit yang ditularkan bukan berupa penyakit AIDS dalam arti sebenarnya, melainkan wabah penyakit yang disebut Chagas. Warga Amerika Latin mulai banyak yang terserang oleh panyakit yang diberi nama Chagas ini. Chagas diambil dari nama belakang si penemu penyakit jenis ini pada tahun 1909, yaitu Carlos Ribeiro Justiniano Chagas. Penyakit yang telah lama ada namun baru diselidiki lebih dalam lagi ini disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh seekor serangga kecil bersayap dan biasanya berwarna hitam.
Serangga ini adalah Triatomine, Triatome, Triatoma atau Triatominae, yang juga serangga penghisap darah manusia dan menularkan virusnya melalui gigitannya.


Serangga Triatomine / Triatome / Triatoma / Triatominae jenis serangga yang menularkan penyakit Chagas.









Jantung yang terkena Chagas. Akan meracuni tubuh manusia yang digigitnya dengan penyakit yang disebut dengan Chagas ini, yakni sebuah penyakit parasit tropis yang disebabkan oleh protozoa ber-flagel. Menurut catatan jurnal PLoS Neglected Tropical Diseases, penyakit Chagas akan mengakibatkan pembengkakan di bagian jantung. Jika sudah parah, organ ini bisa pecah dan menyebabkan kematian mendadak. Yang membuat para ilmuwan khawatir, penyakit Chagas ini sulit untuk dideteksi dan butuh waktu hingga bertahun-tahun hingga akhirnya muncul gejala.

Dengan alasan itulah kini serangga Triatome dijuluki sebagai ‘AIDS baru di benua Amerika‘. Masalahnya adalah virus penyakit Chagas ini gampang tersebar, seperti melalui transfusi darah atau bawaan gen turunan (layaknya penyebaran virus HIV), tapi tidak dapat menular dari hubungan intim, seperti kebanyakan kasus penularan virus HIV.
Sayangnya, gejala penyakit ini sangat sulit untuk diketahui sejak awal.
Penyakit Chagas ini membutuhkan waktu bertahun-tahun baru dapat dideteksi, mirip dengan AIDS, sehingga kemungkinannya sangat kecil untuk melakukan pengobatan dini.
Kalau pun dapat dideteksi dini, maka pengobatan tercepat bisa membutuhkan waktu selama 3 bulan. Lebih parah, penyakit ini banyak menyerang penduduk-penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.
Penyakit ini merebak di antara penduduk miskin entah karena lingkungan yang kotor yang menjadikan tempat perkembangbiakan serangga Triatoma ini semakin meluas atau karena ketidakpedulian warga terhadap sakit yang mereka derita sehingga mereka tidak pernah memeriksakan kesehatan mereka ke dokter karena tidak adanya biaya untuk memeriksakan diri mereka.



faktor yang paling utama dari peningkatan penyebaran virus ini adalah perubahan iklim. Perubahan iklim bumi yang menjadi semakin hangat ini memungkinkan si serangga membawa virus ke daerah bagian utara. Penyakit ini sudah mulai mewabah di Amerika Tengah dan Amerika Selatan (Bolivia, Meksiko, Kolombia) dan beberapa negara Eropa. Kini penyakit yang pada awalnya tersebar di Meksiko, Bolivia, Kolombia hingga Amerika Tengah saja, kini telah beradaptasi dan telah menyebar luas ke wilayah Amerika Serikat (AS).
Penyebarannyapun sama seperti HIV, dimana infeksi bisa terjadi antara sesama manusia melalui transfusi darah atau ibu yang mengandung anaknya.

Setidaknya ada sekitar 10 juta orang diseluruh dunia sudah terinfeksi penyakit ini, dengan 10 ribu orang diantaranya dikabarkan meninggal pada tahun 2008 silam. Menurut Nature Magazine ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa penyakit inilah yang membunuh Charles Darwin, seorang bapak evolusi yang teori evolusinya sangat dikenal sampai saat ini.
Sebuah penelitian mengungkap kebenaran ini bahwa pada perjalanan 5 tahun yang dilakukan Darwin ketika berusia 20 tahunan, ia terinfeksi virus ini dan kemudian dikabarkan meninggal akibat gagal jantung. Seperti yang dikatakan oleh para ahli bahwa setiap orang yang terjangkit penyakit mematikan ini akan mengalami peradangan pada jantungnya sehingga jantung orang tersebut akan membesar, bisa meledak dan mampu merenggut nyawa orang tersebut seketika itu juga. Itulah tentang penyakit Chagas yang baru-baru ini tersebar di benua Amerika dan Eropa dan dikenal sebagai penyakit “AIDS terbaru”. 

Mungkin sudah saatnya juga penduduk dunia mulai berhati-hati pada setiap kemungkinan penyakit aneh yang muncul di muka Bumi ini, mengingat bahwa beberapa penyakit yang telah lama hilang dapat muncul kembali karena berhasil dibiakkan kembali oleh “tangan-tangan jahil”. Dengan begitu, seluruh negara Indonesia maupun luar negeri harus lebih menjaga kesehatan tubuh dan anti body harus lebih ditingkatkan. 



Apa Yang Dimaksud Dengan Hipopituitarisme?


Hipopituitarisme atau Hipofisis merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong,
yang terletak di dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang.
Jika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke atas, seringkali menekan daerah otak yang membawa sinyal dari mata dan mungkin akan menyebabkan sakit kepala atau gangguan penglihatan. Selain itu banyak gangguan lain yang disebabkan karena kelebihan hormone yang dilepaskan hipofisis yang bisa menghasilkan dampak yang cukup signifikan bagi pasien. kondisi medis yang di tandai dengan ketidak cukupan produksi dari satu atau lebih hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise.


Kelenjar hipofise adalah kelenjar kecil yang terletak pada otak tepat di bawah hipotalamus. Kelenjar ini berperan dalam mensekresi hormon-hormon, seperto adrenocorticotropic hormone (merangsang kelenjar adrenal melepaskan kortisol), antidiuretic hormone (mengatur cairan di ginjal), growth hormone (meningkatkan pertumbuhan tulang dan jaringan), prolaktin (meningkatkan perkembangan payudara dan produksi susu), thyroid stimulating hormone (meningkatkan pelepasan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid), Oksitosin (merangsang pelepasan air susu dari payudara dan kontraksi rahim), follicle stimulating hormone dan luteinizing hormone (mengatur fungsi seksual dan kesuburan pada pria dan wanita). Ketidak cukupan dari salah satu hormon-hormon ini akan sangat berdampak pada fungsi normal tubuh dan gejala-gejalanya tergantung dari hormon mana yang kekurangan. Penanganan seumur hidup dengan terapi pengganti hormon yang kurang diperlukan untuk mengendalikan gejala karena tidak ada penyembuhan untuk hipopituitarisme. 
Spesialisasi Medis dan Fokus Klinik
  • Endokrinologi
  • Pediatri
  • Neuroendokrinologi
  • Endokrinologi Metabolisme dan Diabetes
  • Endokrinologi Pediatri


Tanda dan gejala Hipopituitarisme yang mungkin timbul:

  • Haid yang tidak beraturan
  • Kehilangan selera makan
  • Kekurangan dorongan seksual
  • Kelelahan
  • Ketidaknyamanan saat buang air besar
  • Kulit yang kering dan kasar pada daerah yang terkena
  • Memiliki kesulitan dengan penglihatan periferal (samping)
  • Menderita Amenore
  • Menderita Anemia
  • Menderita Disfungsi Ereksi
  • Menderita Infertilitas (Ketidaksuburan)
  • Menderita Sakit Kepala
  • Mengalami kesulitan dalam menghasilkan susu untuk menyusui
  • Penurunan berat badan yang tidak diinginkan
  • Perasaan hangat yang menyebar pada tubuh (kilas panas)
  • Perawakan pendek
  • Sensitif terhadap dingin
  • Sering buang air kecil
  • Wajah yang bengkak

Diagnosa Hipopituitarisme

Khusus untuk penyakit ini, penderita akan didiagnosis untuk mengetahui kelainan struktural pada hipofisa dan untuk mengetahui itu dilakukan beberapa pemeriksaan seperti CT scan atau MRI. Selain juga akan dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar hormon yang ada dalam tubuh. Perlu diketahui juga bahwa dengan diagnosis maka dapat ditemukan berbagai penyebab dan gejala penyakit ini, selain juga akan diketahui tingkatan penyakit yang turut menentukan metode pengobatan yang tepat untuk diberikan kepada penderita.

Pengobatan Hipopituitarisme


Pengobatan dilakukan dengan melihat hasil diagnosis yang sudah menemukan tingkatan penyakit ini, sehingga metode pengobatan yang dilakukan juga dapat sesuai. Adapun tujuan utama dari pengobatan penyakit ini adalah untuk menggantikan kekurangan hormon, misalnya jika penderita mengalami kekurangan hormone tiroid maka harus diberikan hormon tiroid. 


hiperpituitarisme yaitu suatu kondisi patologis yang terjadi akibat tumor atau hyperplasia hipofisis sehingga menyebabkan peningkatan sekresi salah satu hormone hipofisis atau lebih. Hipopituitari mengacu kepada keadaan sekresi beberapa hormone hipofisis anterior yang sangat rendah. Panhipopituirarisme mengacu pada penurunan sekresi semua hormone pituitarisme. Semoga Artikel HOS kali ini bermanfaat bagi para pembaca.



Head Office 
Jl. Purnawirawan (Gg.Ratu) No.18 Gedong Meneng, Bandar Lampung. Indonesia
Telp. 0721-712029

HOS Dokumenter

Translate

Tayangan

Diberdayakan oleh Blogger.

HOUSE OF SUCCESS

- Privat Master Hipnotis - Pelatihan Profesional Hipnoterapi - Fingerprint Analysis - Penyalur Jasa Layanan Kerja Profesional

Quotes

"...MEMULAI TAK PERLU HEBAT, TAPI UNTUK HEBAT WAJIB BERANI MEMULAI..."

The New News

HADIRI STAND PAMERAN DI "MALL BOEMI KEDATON" BANDAR LAMPUNG Lt.1 (Basement depan Pintu Masuk) dan dapatkan Spesial Promo bersama HOUSE OF SUCCESS setiap hari Pkl. 11.00 s/d 20.00 Wib Sampai akhir tahun 2014.
Jl. Purnawirawan ( Ratu ) No. 18, Gedung Meneng, Bandar Lampung, Indonesia. Telp. ( 0721 ) 712029 atau Invite pin bb kami 7E64EBF .

Popular Posts