Rabu, 08 Oktober 2014

Penyakit autoimun juga disebut penyakit rheumatoid adalah, penyakit sistemik kronis yang mempengaruhi seluruh tubuh. Mereka hasil dari serangan oleh sistem kekebalan tubuh pasien pada beberapa bagian tubuh sendiri. Penyakit ini menyebabkan banyak peradangan dan kerusakan sel dalam jaringan mereka menyerang. Penghancuran ini memiliki konsekuensi kesehatan yang sangat serius. Tergantung pada penyakit pasien memiliki, tulang, saraf, kelenjar, dan organ penting lainnya dapat dihancurkan. Beberapa autoimun penyakit-rheumatoid arthritis lebih-umum, Sindrom Sjögren, lupus eritematosus sistemik, dan multiple sclerosis-berhubungan dengan gejala mata berat. Sebagian besar penyakit autoimun adalah gender yang terkait dan biasanya jauh lebih umum pada wanita. Misalnya, dari juta atau lebih penderita Sjögren di AS, 90% adalah perempuan. Lain dari penyakit autoimun, tipe 1 atau insulin-dependent diabetes, menyebabkan komplikasi pada mata, melainkan ditutupi secara terpisah sebagai retinopati diabetes.

Mengapa sistem kekebalan menyerang sel-sel tubuh sendiri?
Sistem kekebalan tubuh bekerja dalam dua langkah, yaitu membedakan sel-sel asing dengan sel-sel tubuh sendiri dan mengambil tindakan terhadap sel-sel asing. Jika langkah pertama tidak beres, maka ada dua kemungkinan. Pertama, sistem kekebalan tubuh diredam dan tubuh tidak lagi mengenali patogen asing. Ini adalah kasus pada AIDS di mana sistem kekebalan tubuh melemah. Kedua, sistem kekebalan tidak diredam sehingga menyerang sel-sel tubuh sendiri maupun sel-sel asing tanpa kecuali. Ini adalah kasus pada penyakit autoimun. Sistem kekebalan tubuh Anda menjadi benar-benar di luar kendali.

Meskipun telah dilakukan banyak riset yang intensif, para ahli belum berhasil mengetahui secara pasti penyebab penyakit autoimun. Namun, diketahui bahwa ada sejumlah faktor risiko yang berperan. Selain kecenderungan genetik, infeksi dan faktor lingkungan turut berperan penting sebagai pemicu penyakit autoimun.

Genetik. Penyakit autoimun cenderung diwariskan dalam keluarga. Pada studi kembar diketahui bahwa jika seorang kembar identik menderita penyakit autoimun, kembarannya kemungkinan 30 – 50 persen juga menderita penyakit yang sama. Tapi tidak 100 persen, yang berarti bahwa gen tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas timbulnya penyakit. Seringkali, penderita dapat mengkompensasi cacat genetik dan dia hidup normal tanpa penyakit autoimun. 

Infeksi. Sistem kekebalan yang rapuh dapat rusak oleh faktor pemicu seperti infeksi virus. Hal ini mungkin terjadi karena kelemahan genetik menyebabkan sistem kekebalan tubuh tidak dapat mengatasi virus tertentu. Mereka kesulitan membedakan protein virus dengan protein tubuh dan menyerang keduanya, seperti tentara yang tidak bisa membedakan pasukan musuh dan rakyat sehingga menembaki keduanya. Virus Epstein – Barr diduga menjadi pemicu multiple sclerosis. Pemicu lain adalah virus Coxsackie, yang juga diduga memicu diabetes tipe

Lingkungan dan makanan. Dibandingkan dengan nenek moyang kita, kita jauh lebih banyak terpapar oleh berbagai zat kimia yang membanjiri sistem kekebalan tubuh kita. Ketika sel-sel kekebalan di dalam usus menyortir setiap zat yang kita makan apakah berbahaya dan tidak, kemungkinan terjadi kesalahan meningkat. Penyakit autoimun dapat terjadi melalui reaksi kebingungan terhadap zat yang masuk, apakah berbahaya atau tidak. Rotavirus sangat mirip dengan molekul fotoreseptor tertentu di mata. Kebingungan ini diduga menyebabkan uveitis, yang pada akhirnya dapat merusak penglihatan.

Gejala Klinis
Terdapat berbagai gejala klinis pada kulit akibat penyakit autoimun, diantaranya penyakit kulit, termasuk rasa gatal dan menggaruk yang menetap, lesi, luka, lepuh dan kerusakan kulit lainnya serta kehilangan pigmen kulit. Terdapat dua kasus penyakit autoimun yang sering ditemukan yaitu Discoid lupus erythematosus (DLE) dan Pemphigus. Discoid lupus erythematosus dapat berkembang menjadi Systemic Lupus Erythematosus (SLE).

Tahap awal DLE ditandai kehilangan pigmen kulit, kulit menjadi merah dan luka pada hidung . Palatum-nasale yang seharusnya kasar menjadi halus, selain itu dapat terjadi erosi, ulserasi, dan luka pada palatum nasale, nostril, cuping hidung, sekitar mata dan telinga. Bekas-bekas luka dapat ditemukan pada kasus kronis dan parah. Lesi Pemphigus vulgaris biasanya sangat jelas ditemukan pada rongga mulut. Kadangkala gejala ditandai dengan limpadenopati, tidak mau makan, kelemahan, demam dan sepsis. Pemphigus foliaceus biasanya menyerang telinga dan wajah. Gejala awal ditandai dengan depigmentasi pada palatum nasale, celah pada dorsal mulut, periokular dan telinga, gatal, rasa sakit dan kelemahan tubuh dapat ditemukan pada kasus-kasus tertentu.

DIAGNOSA
Pemeriksaan darah yang menunjukkan adanya radang dapat diduga sebagai gangguan autoimun. Misalnya, pengendapan laju eritrosit (ESR) seringkali meningkat, karena protein yang dihasilkan dalam merespon radang mengganggu kemampuan sel darah merah (erythrocytes) untuk tetap ada di darah. Sering, jumlah sel darah merah berkurang (anemia) karena radang mengurangi produksi mereka. Tetapi, radang mempunyai banyak sebab, banyak diantaranya yang bukan autoimun. Dengan begitu, dokter sering mendapatkan pemeriksaan darah untuk mengetahui antibodi yang berbeda yang bisa terjadi pada orang yang mempunyai gangguan autoimun khusus. Contoh antibodi ini ialah antibodi antinuclear, yang biasanya ada di lupus erythematosus sistemik, dan faktor rheumatoid atau anti-cyclic citrullinated peptide (anti-CCP) antibodi, yang biasanya ada di radang sendi rheumatoid. Tetapi antibodi ini pun kadang-kadang mungkin terjadi pada orang yang tidak mempunyai gangguan autoimun, oleh sebab itu dokter biasanya menggunakan kombinasi hasil tes dan tanda dan gejala orang untuk mengambil keputusan apakah ada gangguan autoimun.

PENGOBATAN
Pengobatan memerlukan kontrol reaksi autoimmune dengan menekan sistem kekebalan tubuh. Tetapi, beberapa obat digunakan reaksi autoimmune juga mengganggu kemampuan badan untuk berjuang melawan penyakit, terutama infeksi.

Obat yang menekan sistem kekebalan tubuh (imunosupresan), seperti azathioprine, chlorambucil, cyclophosphamide, cyclosporine, mycophenolate, dan methotrexate, sering digunakan, biasanya secara oral dan seringkal denganjangka panjang. Tetapi, obat ini menekan bukan hanya reaksi autoimun tetapi juga kemampuan badan untuk membela diri terhadap senyawa asing, termasuk mikro-jasad penyebab infeksi dan sel kanker. Kosekwensinya, risiko infeksi tertentu dan kanker meningkat.

Sering, kortikosteroid, seperti prednison, diberikan, biasanya secara oral. Obat ini mengurangi radang sebaik menekan sistem kekebalan tubuh. KortiKosteroid yang digunakan dlama jangka panjang memiliki banyak efek samping. Kalau mungkin, kortikosteroid dipakai untuk waktu yang pendek sewaktu gangguan mulai atau sewaktu gejala memburuk. Tetapi, kortikosteroid kadang-kadang harus dipakai untuk jangka waktu tidak terbatas.

Ganggua autoimun tertentu (misalnya, multipel sklerosis dan gangguan tiroid) juga diobati dengan obat lain daripada imunosupresan dan kortikosteroid. Pengobatan untuk mengurangi gejala juga mungkin diperlukan. Etanercept, infliximab, dan adalimumab menghalangi aksi faktor tumor necrosis (TNF), bahan yang bisa menyebabkan radang di badan. Obat ini sangat efektif dalam mengobati radang sendi rheumatoid, tetapi mereka mungkin berbahaya jika digunakan untuk mengobati gangguan autoimun tertentu lainnya, seperti multipel sklerosis. Obat ini juga bisa menambah risiko infeksi dan kanker tertentu.

Obat baru tertentu secara khusua membidik sel darah putih. Sel darah putih menolong pertahanan tubuh melawan infeksi tetapi juga berpartisipasi pada reaksi autoimun. Abatacept menghalangi pengaktifan salah satu sel darah putih (sel T) dan dipakai pada radang sendi rheumatoid. Rituximab, terlebih dulu dipakai melawan kanker sel darah putih tertentu, bekerja dengan menghabiskan sel darah putih tertentu (B lymphocytes) dari tubuh. Efektif pada radang sendi rheumatoid dan dalam penelitain untuk berbagai gangguan autoimun lainnya. Obat lain yang ditujukan melawan sel darah putih sedang dikembangkan.

Plasmapheresis digunakan untuk mengobati sedikit gangguan autoimun. Darah dialirkan dan disaring untuk menyingkirkan antibodi abnormal. Lalu darah yang disaring dikembalikan kepada pasien. Beberapa gangguan autoimun terjadi tak dapat dipahami sewaktu mereka mulai. Tetapi, kebanyakan gangguan autoimun kronis. Obat sering diperlukan sepanjang hidup untuk mengontrol gejala. Prognosis bervariasi bergantung pada gangguan.




Radang sendi atau artritis reumatoid (dalam bahasa Inggris: Rheumatoid Arthritis, RA) merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan peradangan dalam waktu lama pada sendi. Penyakit ini menyerang persendian, biasanya mengenai banyak sendi, yang ditandai dengan radang pada membran sinovial dan struktur-struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang. Umumnya penyakit ini menyerang pada sendi-sendi bagian jari, pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki. Pada penderita stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya menurun. Gejala yang lain yaitu berupa demam, nafsu makan menurun, berat badan menurun, lemah dan kurang darah. Namun kadang kala si penderita tidak merasakan gejalanya. Diperkirakan kasus Rheumatoid Arthritis diderita pada usia di atas 18 tahun dan berkisar 0,1% sampai dengan 0,3% dari jumlah penduduk Indonesia.

Apakah Anda tahu bahwa ada lebih dari satu jenis radang sendi atau arthritis? Bahkan, terdapat lebih dari 100 jenis arthritis. Ini merupakan kondisi yang mempengaruhi lebih dari 46 juta orang dewasa di Amerika Serikat dan diperkirakan akan meningkat menjadi 67 juta orang dewasa pada tahun 2030.

Pemahaman yang tidak tepat bahwa semua arthritis adalah sama, telah membuat orang mencoba pengobatan yang menghasilkan sedikit efek pada gejala arthritis mereka. Karena setiap jenis arthritis berbeda, maka diperlukan pendekatan pengobatan berbeda untuk masing-masing jenis arthritis. Hal Itu berarti diagnosis yang akurat sangat penting bagi penderita arthritis. Karena dengan diagnosis yang tepat, Anda akan tahu apa yang menyebabkan rasa sakit dan juga menjadi yakin dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi rasa sakit dan terus aktif. Dalam artikel ini HOS akan membahas 2 jenis radang sendi yang paling umum terjadi dan bagaimana membedakannya

Apa saja jenis radang sendi?
Terdapat dua jenis arthritis yang umum yaitu:
* Osteoarthritis, yang merupakan “keausan” arthritis. Rematik ini disebabkan oleh kerusakan jaringan tulang rawan
* Rheumatoid arthritis, yang merupakan jenis peradangan arthritis yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh tidak bekerja dengan benar.
Selain 2 jenis yang paling umum di atas, arthritis yang juga sering didiagnosa pada pasien adalah:
* Gout, yang disebabkan oleh penumpukan kristal pada sendi
* Psoriatic arthritis
, lupus, dan septic arthritis merupakan jenis kondisi umum yang lain.

Apa itu Osteoarthritis?
Osteoarthritis disebut juga penyakit sendi degeneratif. Penyakit Ini mempengaruhi sekitar 33 juta orang Amerika dan merupakan kondisi sendi kronis yang paling umum. Osteoarthritis merupakan akibat dari terlalu sering menggunakan sendi, misalnya karena keras berolahraga, obesitas, atau penuaan. Jika Anda seorang atlet atau penari, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa lutut atau pinggul Anda sakit ketika Anda turun dari tempat tidur di pagi hari. Sebaiknya tanyakan kepada dokter Anda mengenai osteoarthritis. Penyakit ini bisa menyerang lebih awal pada atlet atau mereka yang mengalami cedera di masa muda. Osteoarthritis di tangan seringnya diwariskan dan sering terjadi pada wanita paruh baya. 

Osteoarthritis paling sering terjadi pada sendi yang menanggung berat badan, misalnya lutut, pinggul, kaki, dan tulang belakang. Osteoarthritis ini sering datang secara bertahap selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Kecuali nyeri pada sendi yang terkena, biasanya Anda tidak merasa sakit, dan tidak ada kelelahan yang tidak biasa atau kecapaian seperti pada beberapa jenis arthritis lain. Pada osteoarthritis, tulang rawan rusak secara bertahap. Tulang rawan adalah bahan licin yang menutupi ujung tulang dan berfungsi sebagai peredam kejut tubuh. Seiring kerusakan bertambah, tulang rawan mulai terkikis, atau tidak bekerja sebaik dulu untuk melindungi sendi. Sebagai contoh, tekanan ekstra pada lutut akibat kelebihan berat badan dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rawan lutut. Hal tersebut, seiring waktu, menyebabkan tulang rawan untuk terkikis lebih cepat dari biasanya. 

Seiring tulang rawan menjadi aus, maka efek bantalan sendi semakin hilang. Hasilnya adalah rasa nyeri sewaktu sendi bergerak. Bersamaan dengan rasa sakit, kadang-kadang Anda dapat mendengar suara gemeretak ketika permukaan tulang rawan yang kasar antara 2 tulang saling bergesekan. Benjolan yang menyakitkan mungkin muncul pada ujung tulang, terutama pada jari tangan dan kaki. Meskipun bukan gejala utama dari osteoarthritis, peradangan dapat terjadi di lapisan sendi sebagai reaksi terhadap kerusakan tulang rawan.

Apakah Gejala Osteoarthritis?
Gejala osteoartritis tergantung pada sendi atau sendi-sendi mana yang terkena. Gejala yang mungkin terjadi yaitu:
  • Rasa nyeri yang mendalam
  • Kesulitan memakai baju atau menyisir rambut
  • Kesulitan mencengkeram benda
  • Kesulitan duduk atau membungkuk
  • Sendi terasa hangat saat disentuh
  • Kekakuan di pagi hari selama kurang dari satu jam
  • Nyeri saat berjalan
  • Kekakuan setelah beristirahat
  • Pembengkakan sendi
  • Kehilangan gerak pada sendi
Apa Faktor Risiko Umum untuk Osteoarthritis?
Faktor risiko untuk osteoarthritis meliputi:
  • Jajaran sendi yang abnormal
  • Usia
  • Atletik (cedera dalam olahraga dan atletik)
  • Mengubah beban (meletakkan berat badan pada satu lutut atau pinggul)
  • Jenis kelamin
  • Penggunaan sendi yang berat dan konstan
  • Cedera bersama akibat arthritis jenis lain
  • Operasi lutut
  • Pemakaian berlebihan atau cedera
  • Obesitas atau kelebihan berat badan
Osteoarthritis ini sangat umum dan dapat berdampingan dengan arthritis jenis lain, seperti rheumatoid atau gout.
Apa itu Rheumatoid Arthritis?
Rheumatoid arthritis adalah jenis paling umum dari peradangan arthritis. Lebih dari 1,3 juta orang Amerika yang terkena penyakit ini. Menurut American College of Rheumatology, sekitar 75% dari penderitanya adalah perempuan. Bahkan, antara 1% dan 3% perempuan cenderung untuk mengembangkan rheumatoid arthritis dalam hidup mereka.

Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun. Hal ini berarti bahwa sistem kekebalan tubuh menyerang bagian tubuh dan untuk alasan yang belum diketahui, sendi merupakan bagian tubuh utama yang dipengaruhi oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh tersebut. Seiring waktu, peradangan kronis dapat menyebabkan kerusakan sendi yang parah dan kecacatan. Sekitar satu dari setiap lima orang penderita rheumatoid arthritis mengembangkan benjolan pada kulit yang disebut nodul rheumatoid. Benjolan ini sering berkembang di daerah sendi yang menerima tekanan, seperti buku-buku jari, siku, atau tumit.

Apakah Gejala Rheumatoid Arthritis?
Gejala rheumatoid arthritis bisa datang secara bertahap atau mulai secara tiba-tiba. Tidak seperti osteoarthritis, gejala rheumatoid arthritis sering lebih parah, menyebabkan rasa sakit, kelelahan, kehilangan nafsu makan, dan kekakuan. Pada rheumatoid arthritis, Anda mungkin merasa nyeri dan kaku serta mengalami pembengkakan di tangan, pergelangan tangan, siku, bahu, lutut, pergelangan kaki, kaki, rahang, dan leher. Kadang-kadang rasa sakit terjadi di salah satu bagian tubuh. Namun nyeri rheumatoid arthritis lebih sering terjadi berupa kombinasi dari beberapa sendi, seperti di tangan, lutut, dan kaki. 

Pada rheumatoid arthritis, sendi cenderung terlibat dalam pola simetris. Maksudnya adalah jika buku-buku jari di tangan kiri meradang, maka buku-buku jari di tangan kanan juga akan meradang. Setelah jangka waktu tertentu dan bertahap, lebih banyak sendi dapat ikut terasa sakit dan bengkak serta mungkin terasa hangat saat disentuh. Pembengkakan sendi tersebut persisten dan akan mengganggu kegiatan sehari-hari Anda, misalnya membuka kotak, mengemudi, bekerja, berjalan, dan sebagainya..
Gejala lain dari rheumatoid arthritis yaitu:
  • Kekakuan di pagi hari, yang awalnya hanya sebentar, bisa berlangsung berjam-jam atau bahkan sepanjang hari.
  • Kelelahan menyebabkan rasa lemas, loyo,
  • Peradangan dapat menyebabkan nafsu makan berkurang serta penurunan berat badan.
  • Demam, ruam, dan bahkan keterlibatan jantung atau paru-paru dan mata dapat saja terjadi.
Gejala-gejala dan yang dialami diatas, kecuali nyeri sendi dan peradangan pada organ lain, terjadi ketika kerusakan yang dilakukan sistem kebebalan tubuh, menyebar dari sendi ke bagian organ tubuh lain.

Apakah Penyebab Rheumatoid Arthritis?
Pada rheumatoid arthritis, beberapa sel tubuh Anda mengenali salah satu protein tubuh sebagai penyusup asing. Protein tubuh yang terlibat dalam penyakit ini belum ditemukan. Beberapa ahli percaya bahwa sistem kekebalan tubuh menjadi “bingung” setelah terinfeksi bakteri atau virus dan mulai menyerang jaringan sendi yang normal. Sel kekebalan tubuh tertentu, yang disebut limfosit, dirangsang untuk bereaksi terhadap protein ini. Reaksi ini menyebabkan pelepasan sitokin, yang merupakan pembawa senyawa kimia yang memicu lebih banyak peradangan dan kerusakan. Pertempuran antara zat kimia tubuh tersebut banyak terjadi di sendi, tetapi dapat juga menyebar ke bagian lain dari tubuh.
 
Gejala radang sendi yang dialami setiap orang berbeda-beda, adapun gejala umumnya, yaitu ruam (kemerahan), demam, tulang terasa kaku, terasa panas dan bengkak. Radang sendi bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti penuaan, obesitas dan melakukan pekerjaan yang banyak memberikan tekanan pada tulang. Radang sendi bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan rutin berolahraga. Postur tubuh yang baik saat beraktifitas sehari-hari juga bisa membantu.


HEAD OFFICE
Jl. Purnawirawan (Gg.Ratu) No. 18 Gedong Meneng, Bandar Lampung. Indonesia
Telp. 0721-712029 atau invite pin bb di 7E64EBF .

STUDI baru mengatakan deoxyribonucleic acid (DNA) dapat memprediksi berapa banyak kopi yang Anda minum setiap hari. Para ilmuwan baru-baru ini menemukan enam varian genetik baru yang secara signifikan meningkatkan kemungkinan perilaku kebiasaan minum kopi. Temuan ini menjelaskan bagaimana efek kafeina terhadap masing-masing individu. Kopi dan kafeina sendiri sering dikaitkan dengan efek kesehatan yang menguntungkan dan merugikan. Peneliti dari Departemen Nutrisi di Harvard School of Public Health mengatakan penemuan terbaru akan membantu mengidentifikasi subkelompok orang yang paling mungkin memperoleh manfaat kesehatan dari peningkatan atau penurunan konsumsi kopi. Dengan menghubungkan varian genetik yang spesifik, peneliti mampu melihat perbedaan tiap individu dalam merespons kopi dan kafeina. Penelitian melibatkan data genetik dari 120 ribu peminum kopi. Penemuan ini dipublikasikan secara online dalam jurnal Molecular Psychiatry.
 
Dengan mengetahui informasi genetik kopi ini, akan memungkinkan untuk menghasilkan kopi yang berkadar kafeine tinggi, bahkan tanpa kafein sekalipun. Sejumlah peneliti menemukan molekul kafein berkembang secara terpisah dalam biji kopi, daun teh dan kakao. Penelitian ini baru dirilis dalam sebuah jurnal Science pada hari Jumat. Lebih dari 2,25 miliar kopi diminum setiap harinya. Jika dihitung secara keseluhan, total lahan untuk menanam kopi di seluruh permukaan bumi mencapai 11 juta hektar. Kebanyakan ditanam di negara-negara berkembang.

"Karena memang banyak orang yang menganggap kopi adalah komoditi yang paling sering diperdagangkan, sebelum minyak," ujar Profesor Robert Henry, pakar biologi molekuler. Professor Henry ikut serta dalam tim peneliti internasional yang menggunakan teknologi terkni untuk melihat gen tanaman kopi. Teknologi ini kemudian bisa mengatur rasa, aroma, dan kadar kafein. "Kita berusaha mengerti pengawasan genetik dari komposisi biji-biji kopi, yang nantinya bagaimana bisa menghasilkan kualitas kopi terbaik," ujarnya. Kini, ia dan timnya sedang mempersiapkan infomrasi genetik dari kopi jenis Robusta (Coffea canephora), yang menjadi bahan baku 30 persen kopi di dunia.  Robusta adalah induk dari jenis kopi yang lebih kompleks, yakni Arabika (Coffea arabica), yang juga menjadi jenis kopi kedua terbanyak yang digunakan di dunia.



 

Ikuti Workshop HOUSE OF SUCCES

yang akan diselenggarakan
pada Hari Minggu, 19 Oktober 2014 dengan
tema "THE SECRET OF HOLISTIC SUCCESS" Workshop berbasis terapi yang dirancang bagi anda untuk Mendapatkan Kesuksesan dari Seluruh Aspek Kehidupan (BISNIS, KARIR, FINANCIAL, KELUARGA, KESEHATAN, SPIRITUAL, dan Aspek-aspek lainnya).

Segera daftarkan diri anda dan ikuti workshop ini yang Special dibuka untuk umum dengan langsung dibawakan oleh pembicara ternama bahkan tidak asing lagi didunia pengembangan diri. Sekaligus juga tokoh no. 1 Hypnotherapist Lampung yang memiliki sertifikasi dari QHI (Quantum Hypnosis Indonesia) by, Adi W. Gunawan Institute.

Peserta pendaftar yang langsung datang kekantor kami
Di Jl. Purnawirawan (Gg.Ratu) No.18 Gedong Meneng, Bandar Lampung . Indonesia
Telp. 0721-712029 atau
Dwi Purnomo Hp : 0811727150 Dan Invite pin bb 7E64EBF .

Mendapatkan harga khusus hanya Rp.500.000,- dan setiap peserta yg mengikuti Workshop ini juga akan mendapatkan Fasilitas Coffe break, Lunch, Sertifikat, Modul, dan Bonus Analysis Fingerprint Consulting.

Seger daftarkan diri anda Sekarang dan Saat ini juga, PESERTA TERBATAS !!!
Info Pendaftaran hub : Dwi Purnomo Hp : 0811727150

Teknologi kini menjadi hal yang sulit dilepaskan dari kebiasaan manusia sehari-hari. Contohnya ponsel. Namun, tahukah Anda, para peneliti sudah memperingatkan, kebiasaan meletakkan ponsel pintar dengan kondisi layar menyala di kamar tidur, dapat mengganggu tidur Anda dan bisa memicu kegemukan. Dikutip dari Daily Mail, tubuh membutuhkan kondisi gelap untuk menghasilkan hormon yang dapat mengatur konversi makanan dan minuman menjadi energi. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa cahaya ambient dari lampu ponsel dapat mengganggu pelepasan melatonin dan mencegah tubuh membakar makanan secara efisien.

Namun, ilmuwan juga mengatakan panjang gelombang pendek yang dipancarkan beberapa gadget saat pengisian baterai, adalah kondisi yang paling mengganggu tidur dan tidak baik pada metabolisme tubuh. Meskipun cahaya itu tidak cukup terang untuk menerangi ruangan, tetapi tetap dapat mengganggu. Tim dari University of Granada Spanyol, menemukan fakta bahwa melatonin dapat membantu mengurangi risiko obesitas dan diabetes.

National Sleep Foundation menunjukkan bahwa 95 persen respondennya masih menggunakan perangkat elektronik hingga satu jam sebelum tidur. Selain itu, 89 orang dewasa dan 75 persen anak-anak juga memiliki setidaknya satu perangkat elektronik di kamar tidur mereka, di antaranya televisi, pemutar musik, tablet dan smartphone. Beberapa beralasan menggunakan aplikasi jam alarm pada smarthphone mereka.  

Teknologi dapat mengganggu kualitas tidur malam yang baik melalui berbagai cara. Masalah terbesarnya adalah seringkali perangkat ini mengeluarkan cahaya atau kebisingan yang dapat mengganggu siklus tidur dan mengubah kadar hormon tidur. Cahaya dari layar elektronik dapat 'mengelabui' tubuh Anda, membuatnya berpikir bahwa saat itu adalah siang hari dan akibatnya tubuh berhenti memproduksi hormon melatonin. Adanya berita atau permainan baru juga membuat pikiran Anda menjadi sangat aktif dan sulit rileks untuk tidur. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Sleep Medicine menemukan bahwa penggunaan komputer dan ponsel sebelum tidur positif berkorelasi dengan insomnia.

Fakta lainnya, selama sinyal gadget Anda aktif, maka ia akan 'berkomunikasi' dengan menara seluler terdekat dan memancarkan radiasi tingkat rendah. Sebuah penelitian di tahun 2008 menemukan bahwa mereka yang terkena radiasi ponsel selama tiga jam sebelum tidur memiliki masalah dalam kualitas tidur dan bahkan insomnia. Hasilnya adalah tidur larut malam dan sering terbangun pada malam hari. Salah satu solusinya adalah bebaskan kamar tidur dari segala macam bentuk perangkat elektronik. Beberapa ahli menyarankan Anda untuk mematikan televisi sebelum tidur. Namun jika Anda merasa sulit tidur tanpa televisi yang menyala terlebih dahulu, gunakan aplikasi TV-timer, yang otomatis akan membuat televisi mati dengan sendirinya saat Anda tertidur. Sementara jika Anda terbiasa menggunakan ponsel sebagai alarm, cobalah beralih menggunakan jam alarm konvensional.

Efek Cahaya Biru
Saat ini, para ahli di Universitas Manchester tengah menyelidiki, bagaimana cara mengatur pola tidur agar dapat membantu pasien diabetes. Dan penyakit ini sering dikaitkan dengan obesitas. Dokter Simon Kyle, seorang peneliti tidur mengatakan, banyak orang terlalu sering memandang cahaya layar ponsel pada malam hari.

"Temuan lainnya, perubahan pola bangun tidur memicu timbulnya diabetes dan obesitas. Jadi, bila Anda bisa meningkatkan waktu tidur, akan membawa efek positif pada tubuh," katanya. Ada banyak penelitian menunjukkan fakta bahwa setiap orang harus menjaga kualitas tidur dengan baik, dengan cahaya redup bahkan nyaris gelap.

"Jadi, bila Anda mulai tidur dengan waktu pendek atau menerima cahaya di larut malam, hal ini dapat mengganggu sekresi melatonin yang dapat mengganggu kontribusi pada perubahan metabolisme," tambah dokter itu.

Blue light atau cahaya biru yang ada di ponsel tidak baik. Awal tahun ini, para ilmuwan dari berbagai perguruan tinggi ternama, seperti Oxford, Cambridge, dan Harvard memeringatkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya. Seperti kanker, jantung, diabetes tipe dua, dan obesitas.
Hal ini didorong penggunaan ponsel pintar dan gadget lain saat malam, yang memancarkan cahaya biru. Kyle menyarankan Anda untuk selalu mematikan ponsel pintar, tablet, dan komputer saat menjelang tidur guna mengurangi paparan sinar buatan. Bahaya lain yang mengintai adalah akibat pencahayaan yang memancar dari ponsel. Menurut Dr Charles Czeisler, profesor pengobatan tidur di Harvard University, cahaya tersebut dapat mengganggu ritme alami tubuh, sehingga menipu tubuh kita dan menyangkanya bahwa itu adalah siang hari.


Nah, itulah beberapa risiko membiarkan ponsel menyala  saat tidur. Mulai sekarang cobalah jauhkan ponsel dari tempat tidur dan ganti dengan jam weker untuk membangunkan Anda. Dijamin, kualitas tidur Anda akan menjadi lebih baik.



HOS Dokumenter

Translate

Tayangan

Diberdayakan oleh Blogger.

HOUSE OF SUCCESS

- Privat Master Hipnotis - Pelatihan Profesional Hipnoterapi - Fingerprint Analysis - Penyalur Jasa Layanan Kerja Profesional

Quotes

"...MEMULAI TAK PERLU HEBAT, TAPI UNTUK HEBAT WAJIB BERANI MEMULAI..."

The New News

HADIRI STAND PAMERAN DI "MALL BOEMI KEDATON" BANDAR LAMPUNG Lt.1 (Basement depan Pintu Masuk) dan dapatkan Spesial Promo bersama HOUSE OF SUCCESS setiap hari Pkl. 11.00 s/d 20.00 Wib Sampai akhir tahun 2014.
Jl. Purnawirawan ( Ratu ) No. 18, Gedung Meneng, Bandar Lampung, Indonesia. Telp. ( 0721 ) 712029 atau Invite pin bb kami 7E64EBF .

Popular Posts