Jumat, 22 Agustus 2014

 

Leptospirosis adalah sejenis penyakit yang baru - baru ini terdengar di wilayah Boyolali tepatnya di Jawa tengah. Penyakit ini semacam penyakit akibat bakteri Leptospira sp. yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Leptospirosis dikenal juga dengan nama Penyakit Weil demam Icterohemorrhage, Penyakit Swineherd's, Demam pesawah (Ricefield fever), Demam Pemotong tebu (Cane-cutter fever), Demam lumpur, Jaundis berdarah, Penyakit Stuttgart, Demam Canicola penyakit kuning non-virus, penyakit air merah pada anak sapi dan tifus anjing. Infeksi dalam bentuk subakut tidak begitu memperlihatkan gejala klinis, sedangkan pada infeksi akut ditandai dengan gejala sepsis seperti, radang ginjal interstisial, anemia hemolitik, radang hati dan keguguran. Leptospirosis pada hewan biasanya subklinis. Dalam keadaan ini, penderita tidak menunjukkan gejala klinis penyakit. Leptospira bertahan dalam waktu yang lama di dalam ginjal hewan sehingga bakteri akan banyak dikeluarkan hewan lewat air kencingnya. Leptospirosis pada hewan dapat terjadi berbulan-bulan sedangkan pada manusia hanya bertahan selama 60 hari. Manusia merupakan induk semang terakhir sehingga penularan antarmanusia jarang terjadi.

Penyakit ini paling sering ditularkan dari hewan ke manusia ketika orang dengan luka terbuka di kulit melakukan kontak dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi air kencing hewan ataupun bakteri dapat memasuki tubuh melalui mata atau selaput lendir. Hewan yang umum menularkan infeksi kepada manusia adalah tikus, musang, opossum, rubah, musang kerbau, sapi atau binatang lainnya. Karena sebagian besar di Indonesia Penyakit ini ditularkan melalui kencing Tikus, Leptospirosis popular disebut penyakit kencing tikus.

Meskipun lebih umum di daerah tropis, daerah perkotaan non-tropis dengan tingkat sanitasi rendah juga menemui lebih banyak kasus, terutama selama bulan-bulan musim panas dan musim gugur. Sebagian besar daerah perkotaan yang terkena merupakan kota-kota besar di negara berkembang.

Jenis Leptospirosis

Ada dua jenis utama Leptospirosis
  • Leptospirosis ringan - pasien mengalami nyeri otot, menggigil dan mungkin sakit kepala. 90% dari kasus Leptospirosis tergolong jenis ini.
  • Leptospirosis berat - dapat mengancam jiwa. Ada risiko kegagalan organ dan pendarahan internal. Jenis Leptospirosis ini terjadi ketika bakteri menginfeksi ginjal, hati dan organ utama lainnya. Para ahli tidak yakin mengapa beberapa pasien terserang bentuk yang parah sementara yang lain tidak. Pada beberapa kasus, orang yang sudah sangat sakit, seperti mereka yang menderita pneumonia, anak-anak balita, dan orang lanjut usia lebih cenderung untuk menderita Leptospirosis yang parah.

Dimana Leptospirosis terjadi?

Seperti disebutkan di atas, Leptospirosis lebih umum terjadi di daerah tropis, tetapi juga dapat terjadi di pemukiman miskin di kota-kota besar negara berkembang yang tidak berada di daerah tropis. Ketika kasus Lepospirosis terjadi, biasanya cenderung bersifat sporadis. Leptospirosis merupakan penyakit global, tetapi lebih sering terjadi pada daerah tropis dan subtropics, Karen bakteri tumbuh subur di lingkungan panas dan lembab.
Berikut adalah area/negara/benua yang dikenal memiliki insiden tertinggi Leptospirosis: Afrika, India, Cina, Amerika Tengah, Brasil, Karibia, Asia Tenggara, dan Rusia Selatan. Kasus infeksi juga dilaporkan di beberapa hotspot wisata berikut: Selandia Baru, Australia, Hawaii, dan Barbados.

Apa saja tanda dan gejala Leptospirosis?

Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan dapat digambarkan oleh pasien, seperti nyeri, sedangkan tanda adalah sesuatu yang orang lain bisa deteksi, seperti ruam.

Tanda-tanda dan gejala Leptospirosis 

biasanya muncul tiba-tiba, sekitar 7 sampai 14 hari setelah seseorang terinfeksi, dan dalam beberapa kasus, tanda dan gejala tersebut mungkin muncul sebelum atau sesudahnya.

Tanda dan gejala Leptospirosis ringan:


  • Menggigil
  • Batuk
  • Diare
  • Sakit kepala, bisa datang tiba-tiba
  • Demam tinggi
  • Nyeri otot, khususnya punggung bawah dan betis
  • Mual
  • Hilang nafsu makan
  • Mata  merah dan iritasi
  • Nyeri Kulit

Pasien biasanya membaik dalam waktu satu minggu tanpa pengobatan. Sebagian kecil dari mereka tidak membaik, dan akan menderita Leptospirosis berat.

Tanda dan gejala Leptospirosis berat


Tanda dan gejala ini akan muncul beberapa hari setelah gejala Leptospirosis ringan telah menghilang. Tanda dan gejala tergantung pada organ vital yang telah terpengaruh.

Tanda dan gejala ketika jantung, hati dan ginjal yang terkena


  • Kelelahan
  • Detak jantung tidak teratur, seringkali cepat
  • Nyeri otot
  • Mual
  • Mimisan
  • Nyeri di dada
  • sesak nafas
  • Hilang nafsu makan
  • Tangan, kaki atau mata kaki membengkak
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Putih mata, lidah dan kulit menguning (jaundice)

 Pasien yang tidak diobati bisa mengalami gagal ginjal yang mengancam jiwa.

Tanda dan gejala ketika otak yang terkena


Meningitis mengacu pada infeksi pada lapisan luar otak, sedangkan ensefalitis mengacu pada infeksi jaringan otak. Tanda-tanda dan gejala bagi meningitis dan ensefalitis adalah serupa, dan dapat mencakup:

  • Ruam merah muncul pada kulit. Ketika ditekan, tidak berubah warna atau memudar
  • Kebingungan atau disorientasi
  • Mengantuk
  • Kejang
  • Demam tinggi
  • Mual
  • Fotofobia (sensitivitas terhadap cahaya)
  • Masalah dengan gerakan fisik
  • Leher kaku
  • Pasien tidak dapat berbicara
  • Muntah
  • Agresivitas, atau berperilaku tidak biasa

Meningitis atau ensefalitis yang tidak diobati dapat mengakibatkan kerusakan otak serius, dan dapat mengancam nyawa.

Tanda dan gejala ketika paru-paru yang terkena


Tanda dan gejala ini adalah yang paling serius dan mengancam nyawa. Hilangnya fungsi paru-paru, ketika pasien tidak bisa bernapas adalah kondisi fatal.



Tanda dan gejalanya dapat meliputi:

  • Demam tinggi
  • Sesak nafas
  • Batuk darah - dalam kasus yang parah, akan ada begitu banyak darah sehingga menyebabkan pasien tersedak.

Apa penyebab Leptospirosis?


Leptospira, golongan bakteri, dapat hidup dalam tubuh tikus, babi, sapi, kambing, kuda, anjing, serangga, burung, landak, kelelawar dan tupai. Mereka mendiami ginjal dan dikeluarkan ketika hewan tersebut buang air kecil, dan menginfeksi tanah atau air. Kontaminasi tersebut dapat bertahan dalam tanah atau air selama berbulan-bulan.


  

kuman leptospira
Leptospira
Manusia dapat terinfeksi melalui

  • Minum air yang terkontaminasi
  • Melakukan kontak dengan air atau tanah yang tercemar dan memiliki luka terbuka di kulit
  • Mata, hidung atau mulut melakukan kontak dengan air atau tanah yang tercemar
  • Melakukan kontak dengan darah hewan yang terinfeksi (kurang umum) 
Manusia tidak umum terinfeksi Leptospira, akan tetapi umumnya wabah dapat muncul ketika ada banjir. Manusia jarang menginfeksi manusia lain, tetapi mungkin melakukannya selama hubungan seksual atau menyusui.

Cara Penularan Leptospirosis

Penularan penyakit ini bisa melalui tikus, babi, sapi, kambing, kuda, anjing, serangga, burung, landak, kelelawar dan tupai. Di Indonesia, penularan paling sering melalui tikus. Air kencing tikus terbawa banjir kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui permukaan kulit yang terluka, selaput lendir mata dan hidung. Bisa juga melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi setitik urin tikus yang terinfeksi leptospira, kemudian dimakan dan diminum manusia.

Saat masuk ke ginjal, kuman akan melakukan migrasi ke interstitium, tubulus renal, dan tubular lumen menyebabkan nefritis interstitial dan nekrosis tubular. Ketika berlanjut menjadi gagal ginjal biasanya disebabkan karena kerusakan tubulus, hipovolemia karena dehidrasi dan peningkatan permeabilitas kapiler. Pada gangguan hati, akan tampak nekrosis sentrilobular dengan proliferasi sel Kupffer, yang terjadi karena disfungsi sel-sel hati. Leptospira juga dapat menginvasi otot skletal dan menyebabkan edema (bengkak), vacuolisasi miofibril, dan nekrosis lokal.

Gangguan sirkulasi mikro muskular dan peningkatan permeabilitas kapiler dapat menyebabkan kebocoran cairan dan hipovolemi sirkulasi. Dalam kasus berat akan menyebabkan kerusakan endotelium kapiler. Gangguan paru adalah mekanisme sekunder dari kerusakan pada alveolar and vaskular interstisial yang mengakibatkan hemoptu. Leptospira juga dapat menginvasi cairan humor (humor aqueus) mata yang dapat menetap dalam beberapa bulan, seringkali mengakibatkan uveitus kronis dan berulang.

Meskipun kemungkinan dapat terjadi komplikasi yang berat tetapi lebih sering terjadi self limiting disease dan tidak fatal. Sejauh ini, respon imun siostemik dapat mengeliminasi kuman dari tubuh, tetapi dapat memicu reaksi gejala inflamasi yang dapat mengakibatkan secondary end-organ injury.

Leptospirosis tidak menular langsung dari pasien ke pasien. Masa inkubasi leptospirosis adalah dua hingga 26 hari. Sekali berada di aliran darah, bakteri ini bisa menyebar ke seluruh tubuh dan mengakibatkan gangguan khususnya hati dan ginjal.

Penularan tidak langsung terjadi melalui genangan air, sungai, danau, selokan saluran air dan lumpur yang tercemar urin hewan seperti tikus, umumnya terjadi saat banjir. Wabah leptospirosis dapat juga terjadi pada musim kemarau karena sumber air yang sama dipakai oleh manusia dan hewan. Sedangkan untuk penularan secara langsung dapat terjadi pada seorang yang senantiasa kontak dengan hewan (peternak, dokter hewan). Penularan juga dapat terjadi melalui air susu, plasenta, hubungan seksual, pecikan darah manusia penderita leptospira meski kejadian ini jarang ditemukan.

Bagaimana Diagnosa Leptospirosis?

Pada tahap awal, Leptospirosis ringan akan sulit untuk didiagnosa, karena gejalanya mirip dengan flu dan infeksi umum lainnya. Prosedur diagnostik flu biasanya tidak baik untuk mengidentifikasi Leptospirosis. Bila ada kemungkinan Leptospirosis berat, barulah tes diagnostik yang ditargetkan baru dilakukan. Dokter mungkin akan bertanya apakah pasien pernah berenang di sebuah danau, kolam, kanal atau sungai. Pasien harus memberitahu dokter tentang segala kegiatan yang terjadi di rumah pemotongan, pertanian, perawatan hewan, atau apa pun yang mungkin dapat menjadi sebab kontak dengan air kencing atau darah hewan. Jika dokter ingin mengkonfirmasi Leptospirosis, serangkaian tes darah dan urin akan diperintahkan.

Apa saja pilihan pengobatan untuk Leptospirosis?

Leptospirosis akut

Dokter mungkin meresepkan 5 sampai 7 hari saja antibiotik tetrasiklin.

Leptospirosis berat

Pasien perlu dirawat di rumah sakit dan diberikan antibiotik intravena. Tergantung pada organ yang terkena, alat bantu pernapasan mungkin diperlukan untuk membantu pernapasan, seperti juga mungkin dialysis diperlukan jika ginjal yang terkena. Cairan intravena juga diperlukan untuk hidrat pasien dan memberikan nutrisi penting.
Rawat inap dapat berkisar dari hanya beberapa minggu sampai beberapa bulan. Sebagian besar durasi tinggal di Rumah Sakit tergantung pada bagaimana pasien merespon pengobatan antibiotik, dan seberapa parah organ mereka terpengaruh atau rusak.

Pencegahan Leptospirosis

Para ahli mengatakan bahwa untuk pencegahan Leptospirosis, mereka yang rutin melakukan aktivitas di air tawar harus memastikan bahwa setiap luka dikulit harus ditutupi dengan berpakaian tahan air (juga untuk melindungi terhadap infeksi lain, seperti hepatitis A atau giardiasis). Setelah berenang di daerah air tawar, harus mandi secara menyeluruh.


Dan itu pengetahuan tentang penyakit yang berhubungan dengan hewan yang perlu kalian waspadai. Silakan tinggalkan komentar serta pendapat supaya membuat artikel ini lebih baik dan bermanfaat buat banyak orang. Sehingga artikel - artikel berikutnya lebih bermakna untuk orang - orang terdekat kita. 

Head Office

HOUSE OF SUCCESS :
Jl. Purnawirawan (Ratu) No.18 Gedung Meneng, Bandar Lampung.
Telp. 0721 712029 / 0811 727 150



Siang semuah sahabat - sahabat HOS, kalian pernah gaksi liat orang yang menderita "Vitilgo" atau seperti yang kita tau penyakit Michle Jakson ? Pastinya kalian pernah melihat itu namun sangat jarang tapi di kaca media pasti penyakit Vitilgo itu tidak asing di dengar yaaa.. Sekarang kalian jangan anggap sepele bila terdapat bercak putih pada kulit Anda. Mungkin saja, Anda mengalami penyakit vitiligo. yang sanagat mengerikan dan ini pengetahuanya.

Apakah VITILGO Itu ??

Vitiligo adalah suatu kondisi di mana kulit Anda kehilangan melanin atau pigmen yang menentukkan warna pada kulit, rambut dan mata Anda. Hal ini terjadi akibat sel-sel yang memproduksi melanin mati. Akibatnya, pigmen kulit Anda memudar dan muncul bercak putih dalam bentuk yang tidak teratur yang semakin lama ukurannya dapat semakin membesar.

Meskipun semua bagian tubuh Anda dapat dipengaruhi oleh vitiligo. Namun, biasanya vitiligo akan terjadi pada daerah yang terpapar sinar matahari terlebih dahulu seperti tangan, kaki, lengan, wajah dan bibir. Alat vitalpun mungkin dapat terpengaruh oleh penyakit ini. Vitiligo tidak mengenal ras, semua orang dapat mengalaminya. Namun, seringkali vitiligo baru dialami ketika Anda berusia 10 hingga 30 tahun ataupun sejak lahir.

Umumnya, vitiligo muncul dalam salah satu dari tiga pola berikut ini:

  • Generalized. Pola ini adalah pola yang paling umum dari vitiligo. Pigmen kulit yang hilang tersebar luas di banyak bagian tubuh Anda dan berbentuk simetris.
  • Segmental. Warna kulit yang hilang hanya terjadi pada satu sisi tubuh saja. Tipe vitiligo ini seringkali dialami oleh anak muda. Tipe ini terjadi selama kurang lebih satu sampai dua tahun dan kemudian berhenti.
  • Focal. Vitiligo hanya terjadi pada satu atau beberapa daerah di tubuh Anda.
Tak ada salahnya jika Anda melakukan pemeriksaan sejak dini untuk mengetahui apakah Anda mengalami penyakit ini atau tidak. Anda dapat melakukan beberapa jenis pemeriksaan, seperti penggunaan sinar ultraviolet (UV) yang dipaparkan ke kulit ataupun Biopsi kulit.

Dokter akan mengambil sampel kecil dari jaringan kulit Anda yang kehilangan pigmen untuk mengetahui apakah hal itu merupakan tanda dari vitiligo atau tidak. Dokter akan mengambil darah Anda untuk menghitung dan memeriksa fungsi tiroid sel darah dan mencari adanya antibodi anti-nuklir (sejenis autoantibodi) yang dapat menunjukkan penyakit autoimun. Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk datang ke seorang spesialis mata (ophthalmologist) guna melakukan pemeriksaan untuk melihat peradangan pada mata Anda (uveitis).


Gejala Vitilgo

Tanda utama dari vitiligo yang nampak secara fisik adalah warna kulit memudar dan berubah menjadi bercak berwarna putih susu. Tak hanya itu saja, Anda juga akan mengalami pemutihan rambut atau tumbuhnya uban pada kulit kepala anda sebelum waktunya. Bulu mata, alis dan jenggot juga mengalami perubahan warna menjadi putih. Selain itu, jaringan yang melapisi bagian dalam mulut Anda (selaput lendir) dan lapisan dalam mata (retina) akan kehilangan warnanya.

Penyebab Vitilgo

Penyakit vitiligo dapat terjadi ketika sel-sel yang memproduksi melanin mati. Akibatnya, kulit kehilangan melanin yang menentukkan pigmen pada kulit, mata, dan rambut Anda dan muncullah bercak-bercak berwarna putih susu yang tidak teratur pada kulit anda. Namun, para dokter dan ilmuwan juga memiliki teori sendiri yang menyatakan bahwa vitiligo terjadi ketika tubuh mengalami gangguan pada sistem kekebalan. Tak hanya itu, faktor keturunan, kondisi emosional, sering terpapar sinar matahari dan memiliki riwayat melanoma turut meningkatkan risiko anda mengalami vitiligo.

Pengobatan Vitilgo

Terkadang bercak putih susu dapat hilang dengan sendirinya meskipun tidak ditangani dengan pengobatan. Untuk itu, pengobatan untuk vitiligo tidak selalu diperlukan. Namun, bagi beberapa orang, pengobatan harus dilakukan untuk memperlambat dan menghentikan perkembangan bercak putih susu dan mengembalikan warna kulit asli yang Anda miliki. Jumlah ukuran dan lokasi bercak putih menjadi patokan untuk mencari perawatan medis. Pengobatan untuk vitiligo dapat memakan waktu selama 6 sampai 18 bulan. Berikut jenis pengobatan yang dapat Anda lakukan:

1.Terapi medis
  • Terapi kortikosteroid topikal
Jika Anda melakukan jenis pengobatan ini sejak awal perkembangan penyakit, warna kulit asli Anda dapat kembali lebih mudah (repigmentation). Bagi pengidap yang telah memiliki area besar bercak putih susu, dokter mungkin juga akan meresepkan salep atau krim untuk membantu penyembuhan. Jenis pengobatan ini tergolong mudah dan efektif, hanya membutuhkan waktu selama 3 bulan, namun ada beberapa efek samping yang ditimbulkan dari jenis pengobatan ini, seperti terjadi penipisan kulit dan terdapat goresan pada kulit Anda.
  • Immunomodulator topikal
Salep topikal yang mengandung tacrolimus atau pimecrolimus efektif bagi mereka yang masih memiliki bercak putih susu berukuran kecil. Jenis pengobatan ini juga memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan terapi kortikosteroid. Namun, ada kekhawatiran bahwa mereka yang melakukan jenis pengobatan ini dapat mengalami limfoma dan kanker kulit.
  • Psoralen topikal ditambah ultraviolet A (PUVA)
Jenis pengobatan ini disebut juga dengan istilah photochemotherapy. Apabila jumlah bercak putih pada kulit Anda kurang dari 20 persen dari tubuh Anda, jenis pengobatan ini mungkin efeketif. Dokter akan memberikan lapisan tipis dari psoralen topikal sekitar 30 menit sebelum paparan cahaya. Hal ini akan menyebabkan kulit Anda lebih sensitif terhadap sinar ultraviolet. Ketika terkena cahaya UVA, warna kulit Anda akan berubah menjadi merah muda.
  • Oral psoralen photochemotherapy (oral PUVA)
Jika bercak putih sudah mencakup lebih dari 20 persen dari tubuh Anda, dokter akan merekomendasikan jenis pengobatan ini. Sebelumnya, Anda harus menggunakan psoralen lisan sekitar dua jam sebelum terkena paparan sinar UVA. Seperti dengan psoralen topikal, warna kulit akan berubah menjadi merah muda setelah paparan UVA, dan kemudian akhirnya memudar ke warna kulit lebih normal.

Pengobatan ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan paparan sinar matahari alami. Kulit terbakar, mual, muntah, gatal, pertumbuhan rambut abnormal, dan overdarkening pada kulit adalah potensi efek samping jangka pendek dari pengobatan ini. Jika Anda melakukan jenis pengobatan ini dalam kurun waktu yang lama, risiko kanker kulit juga turut meningkat. Penggunaan tabir surya juga dapat membantu mengurangi risiko efek samping. Untuk melindungi mata Anda dari kerusakan serius, seperti katarak, pakailah kacamata hitam yang telah dilengkapi dengan UV.
  • Narrowband B (UVB) terapi ultraviolet
Jenis pengobatan ini merupakan bentuk khusus dari sinar UVB yang menggunakan panjang gelombang yang lebih spesifik dari ultraviolet B dan menjadi alternatif untuk PUVA. Terapi ini dapat diberikan seperti PUVA dan dilakukan sampai tiga kali seminggu. Percobaan kecil telah menunjukkan hasil yang positif. Namun, karena faktor biaya, jenis pengobatan ini mungkin tidak tersedia di semua kantor dermatologis.
  • Laser Excimer
Jenis pengobatan ini menggunakan sinar yang dikendalikan oleh panjang gelombang tertentu dari cahaya UVB . Hal ini dapat digunakan hanya pada daerah kecil vitiligo, dan sering digunakan dalam kombinasi dengan obat topikal. Efek samping dari pengobatan ini adalah warna kulit menjadi kemerahan.
  • Depigmentasi
Jenis pengobatan ini  dapat menjadi pilihan bagi Anda jika Anda memiliki vitiligo yang mencakup lebih dari setengah kulit dari seluruh tubuh Anda. Pengobatan ini dilakukan untuk mencerahkan beberapa bagian agar sesuai dengan daerah kulit yang sudah kehilangan warna.

Pada pengobatan ini, Anda akan mengkonsumsi obat yang disebut monobenzone eter hydroquinone. Kulit menjadi kemerahan dan bengkak merupakan potensi efek samping dari jenis terapi ini. Anda juga harus menghindari kontak kulit ke kulit dengan orang lain untuk setidaknya dua jam setelah Anda mengkonsumsi obat, sehingga Anda tidak menulari mereka. Efek samping lainnya adalah gatal-gatal dan kulit terasa kering. Depigmentasi bersifat permanen dan akan membuat Anda sangat sensitif terhadap sinar matahari secara permanen.

2. Terapi bedah
  • Cangkok kulit autologus
Pencangkokan kulit yang menggunakan jaringan kulit Anda sendiri (autologous). Dokter Anda akan mengambil potongan-potongan kecil dari kulit normal di satu area tubuh dan kemudian ditempelkan ke bagian yang lain yang telah kehilangan pigmen.
  • Blister okulasi
Dalam prosedur ini, dokter akan membuat lepuh pada kulit berpigmen Anda.
  • Tato (micropigmentation)
Dokter akan melakukan tato implan pigmen ke dalam kulit Anda dengan menggunakan instrumen bedah khusus. Untuk pengobatan vitiligo, tato paling efektif diterapkan di sekitar bibir dan pada orang dengan kulit gelap. Kadang-kadang warna tato tidak cocok dengan warna kulit. Selain itu, warna tato mudah memudar.

3. Terapi eksperimental

Dokter terus mencoba untuk menemukan cara yang lebih baik untuk mengobati vitiligo. Salah satu terobosan barunya adalah transplantasi autologus melanosit. Dokter akan mengambil sampel kecil dari kulit normal Anda kemudian meletakannya di laboratorium guna menumbuhkan melanosit. Kemudian, melanosit tersebut ditransplantasikan ke daerah tubuh Anda yang kurang akan pigmen. Perawatan ini masih dianggap eksperimental dan tidak tersedia secara luas.

Dan itulah penjelasan tentang penyakit Vitilgo, cara mengobatinya dan gejala - gejala dari penyakit vitilgo itu sendiri semoga bermanfaat. Terimakasih


Head Office 
HOUSE OF SUCCESS :
Jl. Purnawirawan (Ratu) No.18 Gedung Meneng, Bandar Lampung.
Telp. 0721 712029 / 0811 727 150

HOS Dokumenter

Translate

Tayangan

Diberdayakan oleh Blogger.

HOUSE OF SUCCESS

- Privat Master Hipnotis - Pelatihan Profesional Hipnoterapi - Fingerprint Analysis - Penyalur Jasa Layanan Kerja Profesional

Quotes

"...MEMULAI TAK PERLU HEBAT, TAPI UNTUK HEBAT WAJIB BERANI MEMULAI..."

The New News

HADIRI STAND PAMERAN DI "MALL BOEMI KEDATON" BANDAR LAMPUNG Lt.1 (Basement depan Pintu Masuk) dan dapatkan Spesial Promo bersama HOUSE OF SUCCESS setiap hari Pkl. 11.00 s/d 20.00 Wib Sampai akhir tahun 2014.
Jl. Purnawirawan ( Ratu ) No. 18, Gedung Meneng, Bandar Lampung, Indonesia. Telp. ( 0721 ) 712029 atau Invite pin bb kami 7E64EBF .

Popular Posts