Rabu, 20 Agustus 2014

Baru - baru ini artis Indonesia tepatnya di Jakarta yaitu Marshanda di beritakan tengah mengidap penyakit bipolar padahal yang kita tau semenjak ia sudah menikah dengan Ben Kasyafani Marshanda sudah berubah menjadi motifator yang sangat di sukai oleh banyak kalangan dan ia pun memakai hijab dengan sangat modern dan banyak orang yang ingin seperti Marshanda. Tapi takpernah diduga Marshanda kembali melepas hijabnya dan ia mengunggah videonya tanpa menggunakan jilbabnya. Dan banyak sekali para pengemarnya yang kecewa atas perilaku yang tak pantas ini dan sekarang Marshanda tidak pernah muncul lagi di kaca televisi semenjak beredarnya video tersebut dan perceraianya dengan Ben Kasyafani.
Dan Saat ini kita akan membahas tentang penyakit " BIPOLAR "
Pernahkah Anda merasakan perasaan tiba-tiba sedih, merasa sangat depresi dan lalu tiba-tiba Anda merasa gembira tanpa sebab yang jelas? Jika pernah, Anda perlu mewaspadainya sebagai gejala bipolar. Gejala bipolar merupakan gangguan psikologis yang terjadi pada manusia. Ditandai dengan perubahan mood yang ekstrim yaitu berupa depresi (kesedihan) dan mania (kebahagiaan).
Seseorang dengan gangguan bipolar akan merasakan mood swing yang ekstrim. Suatu ketika bisa merasa sangat antusias dan penuh semangat namun tiba-tiba merasa sedih, depresi dan merasa tidak berguna sebagai manusia bahkan merasa ingin bunuh diri. Kondisi ini dinamakan Manic Depressive. Pada keadaan yang sangat ekstrim, seseorang dengan gejala seperti ini bisa menyebabkan gejala psikotik seperti delusi dan halusinasi. Kondisi Manic biasanya berlangsung dua mingu hingga lima bulan, sedangkan depresi cenderung berlangsung lama. Gangguan bipolar terbagi menjadi bipolar I, bipolar II, cyclothymia dan jenis lainnya berdasarkan sifat dan pengalaman tingkat keparahan mood yang dirasakan.
Gangguan bipolar saat ini sudah menjangkiti sekitar 10-12 persen remaja di luar negeri. Bahkan, dilaporkan di beberapa kota di Indonesia ganguan bipolar sudah menjangkiti remaja di beberapa kota. Resiko terbesar yang dialami gangguan bipolar adalah kematian karena penderita cenderung mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya. Gangguan bipolar muncul pertama kali pada masa anak-anak hingga tua. Kebanyakan terjadi pada usia 20-30 tahun. Semakin dini gejala bipolar yang dirasakan, semakin berat resiko yang diterima. Pada anak-anak, gangguan bipolar akan mengganggu perkembangan psikologis anak. Orang yang bisa mengalami ganguan bipolar adalah mereka yang mempunyai anggota keluarga yang mengidap gejala bipolar.
Secara medis faktor penyebab terjadinya gejala bipolar adalah terganggunya keseimbangan cairan kimia utama di otak. Sebagai organ yang berfungsi menghantarkan rangsangan, otak membutuhkan neurotransmitter (saraf pembawa pesan atau isyarat dari otak ke bagian tubuh lainnya) dalam menjalankan tugasnya. Beberapa jenis neurotransmitter adalah norepinephrine, dopamine dan serotin. Pada penderita gejala bipolar, cairan-cairan ini berada pada kondisi yang tidak seimbang. Saat kadar dopamine berada di tingkat yang tinggi, seorang pengidap bipolar akan merasakan semangat yang tinggi, agresif dan percaya diri. Keadaan ini disebut sebagai fase mania. Sebaliknya, jika pengidap bipolar dalam keadaan depresi, itu artinya kadar cairan kimia di otaknya sedang menurun sehingga penderita merasa pesimis, tidak bersemangat, bahkan keinginan untuk bunuh diri yang besar.
Penderita bipolar mengalami gangguan sistem motivasional yang disebut behavioral activation system (BAS). BAS memfasilitasi kemampuan manusia untuk memperoleh reward dari lingkungannya. Gejala penyakit bipolar tidak pernah tunggal, selain faktor genetik, faktor lingkungan juga bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan bipolar.
Seseorang yang mengalami depresi yang berat akibat gagal menikah, putus cinta, dipecat atau kehilangan orang yang dicintai berportensi mengalami gejala bipolar. Penyalahgunaan obat yang bisa memicu kondisi mania seperti ekstasi, kokain dan amphetamine serta alkohol yang bisa memicu depresi. Perubahan musim dan kurang tidur bisa memicu gejala bipolar. Lantas apakah penyakit ini bisa disembuhkan? Itu tergantung pilihan Anda. Menghadapi penyakit gejala bipolar tidak selalu mudah, gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari yang Anda jalani bisa berdampak yang signifikan terhadap suasana hati Anda.
Anda bisa mencari tahu lebih banyak tentang gejala bipolar sehingga Anda semakin tahu apa yang harus Anda lakukan, jauhkan diri dari stres dengan menjalani hidup sehat, carilah dukungan keluarga, teman, sahabat, pilihlah gaya hidup yang sehat seperti sehat makan, tidur dan olah raga. Jangan lupa, monitor suasana hati akan sangat membantu mengurangi gajala penyakit bipolar, sehingga Anda dapat menghentikan masalah sebelum masalah itu muncul.

Bisakah Gangguan Bipolar Disembuhkan?
 GANGGUAN bipolar yang terjadi pada lansia ataupun dewasa muda merupakan masalah kesehatan jiwa terkait mood (suasana hati) dengan gejala manik (suasana hati "tinggi") ataupun mendadak depresi yang ekstrem (suasana hati "rendah". Sehingga memengaruhi cara berpikir, perasaan, tindakan dan kualitas hidup penderitanya.

Tapi, sebenarnya apakah gangguan bipolar itu bisa disembuhkan?

"Gangguan bipolar itu sifatnya long life, jadi tidak bisa disembuhkan. Sebab, kondisi itu terjadi karena adanya gangguan otak, dimana ada fluktuasi kimia dalam otak atau tidak seimbang impuls listrik di dalamnya. Sehingga membuat mood seseorang terganggu dan pasti akan selalu kambuh. Makanya, penderita bipolar membutuhkan obat untuk bisa menstabilkan fluktuasi kimia dalam otaknya,

Faktor-Faktor Resiko Untuk Penyakit Bipolar
Ilmuwan-ilmuwan sedang mempelajari kemungkinan penyebab-penyebab dari penyakit bipolar. Kebanyakan ilmuwan-ilmuwan setuju bahwa tidak ada penyebab tunggal. Dan ini faktor - faktor yang bisa menyebabkan penyakit BIPOLAR .
A. Genetik-Genetik
Penyakit bipolar cenderung beredar di keluarga-keluarga, jadi peneliti-peneliti mencari gen-gen yang mungkin meningkatkan kesempatan seseoarang mengembangkan penyakit. Gen-gen adalah "building blocks" dari keturunan. Mereka membantu mengontrol bagaimana tubuh dan otak bekerja dan tumbuh. Gen-gen dikandung di dalam sel-sel orang yang diturunkan dari orangtua ke anak-anak.

Anak-anak dengan orang tua atau saudara kandung yang mempunyai penyakit bipolar adalah empat sampai enam kali lebih mungkin mengembangkan penyakit di banding dengan anak-anak yang tidak mempunyai sejarah penyakit bipolar keluarga. Bagaimanpun, kebanyakan anak-anak dengan sejarah penyakit bipolar keluarga tidak akan mengembangkan penyakit.
Penelitian genetik pada penyakit bipolar sedang dibantu oleh kemajuan-kemajuan dalam teknologi. Tipe penelitian ini sekarang jauh lebih cepat dan lebih jauh jangkaunnya daripada masa lalu. Satu contoh adalah peluncuran dari Bipolar Disorder Phenome Database, dibiayai sebagian oleh NIMH. Menggunakan database, ilmuwan-ilmuwan akan mampu menghubungkan tanda-tanda yang terlihat dari penyakit dengan gen-gen yang mungkin mempengaruhi mereka. Sejauh ini, peneliti-peneliti yang menggunakan database ini menemukan bahwa kebanyakan orang-orang dengan penyakit bipolar mempunyai:
  • Kehilangan pekerjaan karena penyakit mereka
  • Penyakit-penyakit lain pada saat yang sama, terutama penyalahgunaan alkohol dan/atau zat kimia dan penyakit panik
  • dirawat atau dirumah sakitkan untuk penyakit bipolar.
Peneliti-peneliti juga mengidentifikasi ciri-ciri tertentu yang nampaknya beredar di keluarga-keluarga, termasuk:
  • Sejarah dari perawatan psychiatric di rumah sakit
  • Co-occurring obsessive-compulsive disorder (OCD)
  • Umur pada episode manic pertama
  • Jumlah dan frekwensi dari episode-episode manic.
Ilmuwan-ilmuwan terus menerus mempelajari ciri-ciri ini, yang mungkin membantu mereka menemukan gen-gen yang menyebabkan penyakit bipolar suatu hari.
Namun gen-gen bukan satu-satunya faktor risiko untuk penyakit bipolar. Studi-studi dari kembar-kembar yang identis telah menunjukan bahwa kembar dari seseorang dengan penyakit bipolar tidak selalu mengembangkan penyakit. Ini adalah penting karena kembar-kembar yang identis berbagi semua gen-gen yang sama. Hasil-hasil studi menyarankan faktor-faktor selain gen-gen juga berpengaruh. Agaknya, adalah mungkin bahwa banyak gen-gen yang berbeda dan lingkungan seseorang terlibat. Bagaimanapun, ilmuwan-ilmuwan masih belum mengerti sepenuhnya bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi untuk menyebabkan penyakit bipolar.

Fungsi dan struktur otak
Studi-studi pencitraan otak membantu ilmuwan-ilmuwan belajar apa yang terjadi pada otak dari orang dengan penyakit bipolar. Alat-alat pencitraan otak yang lebih baru, seperti functional magnetic resonance imaging (fMRI) dan positron emission tomography (PET), mengizinkan peneliti-peneliti mengambil gambar-gambar dari otak hidup yang sedang bekerja. Alat-alat ini membantu ilmuwan-ilmuwan mempelajari struktur dan aktivitas otak.
Beberapa studi-studi imaging (pencitraan) menunjukan bagaimana otak-otak dari orang-orang dengan penyakit bipolar mungkin berbeda dari otak-otak orang-orang sehat atau orang-orang dengan penyakit-penyakit mental lain. Contohnya, satu studi yang menggunakan MRI menemukan bahwa pola dari perkembangan otak pada anak-anak dengan penyakit bipolar adalah serupa dengan yang pada anak-anak dengan "multi-dimensional impairment", penyakit yang menyebabkan gejala-gejala yang tumpang tindih sedikit banyak dengan penyakit bipolar dan schizophrenia. Ini menyarankan bahwa pola yang umum dari perkembangan otak mungkin dihubungkan dengan risiko umum untuk suasana-suasana hati yang tidak stabil.
Mempelajari lebih banyak tentang perbedaan-perbedaan ini, bersama dengan informasi yang diperoleh dari studi-studi genetik, membantu ilmuwan-ilmuwan mengerti lebih baik penyakit bipolar. Suatu hari ilmuwan-ilmuwan mungkin mampu untuk memprediksi tipe-tipe yang mana dari perawatan akan bekerja paling efektif. Mereka mungkin bahkan menemukan cara-cara untuk mencegah penyakit bipolar.

Semoga keluarga kita tercinta,sahabat HOS semua dan para keturunan kita tidak terjangkit penyakit Bioplar ini. Terimakasih

Head Office HOUSE OF SUCCESS :
Jl. Purnawirawan (Ratu) No.18 Gedung Meneng, Bandar Lampung.
Telp. 0721 712029 / 0811 727 150
 



0 komentar:

Posting Komentar

HOS Dokumenter

Translate

Tayangan

Diberdayakan oleh Blogger.

HOUSE OF SUCCESS

- Privat Master Hipnotis - Pelatihan Profesional Hipnoterapi - Fingerprint Analysis - Penyalur Jasa Layanan Kerja Profesional

Quotes

"...MEMULAI TAK PERLU HEBAT, TAPI UNTUK HEBAT WAJIB BERANI MEMULAI..."

The New News

HADIRI STAND PAMERAN DI "MALL BOEMI KEDATON" BANDAR LAMPUNG Lt.1 (Basement depan Pintu Masuk) dan dapatkan Spesial Promo bersama HOUSE OF SUCCESS setiap hari Pkl. 11.00 s/d 20.00 Wib Sampai akhir tahun 2014.
Jl. Purnawirawan ( Ratu ) No. 18, Gedung Meneng, Bandar Lampung, Indonesia. Telp. ( 0721 ) 712029 atau Invite pin bb kami 7E64EBF .

Popular Posts