Minggu, 05 Oktober 2014

Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang mengerikan di mana masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang selamat dari penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal. Anak-anak yang berumur satu sampai sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini. Kuman difteri disebarkan oleh menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi dan dari susu yang terkontaminasi penderita. 

Difteri merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak tetapi sekarang sudah tidak lagi.
Menurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu.

1. Infeksi Ringan.
bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan.

2. Infeksi Sedang
bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding belakang rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring.

3. Infeksi Berat
bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi seperti miokarditis (radang otot jan tung), paralisis (kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal).
 
Cara Penularan Difteri
Bisa ditularkan melalui udara (percikan ludah/droplet) dan selain itu bisa ditularkan juga melalui makanan yang terkon taminasi.

Tanda dan Gejala Penyakit Difteri :
- Ada membran tebal warna abu-abu yang melapisi tenggorokan dan tonsil ( ciri khas )
- Sakit tenggorokan dan suara serak
- Sakit ketika menelan
- Kelenjar getah bening di leher membengkak
- Kesulitan bernafas dan nafas cepat
- Keluar cairan dari hidung
- Demam dan menggigil
- Malaise

Tanda dan gejala umumnya muncul 2-5 hari setelah terinfeksi, namun mungkin juga baru muncul 10 hari kemudian. Penularan penyakit difteri terjadi melalui tetes udara yang dikeluarkan oleh penderita ketika batuk atau bersin. Penularan juga dapat terjadi melalui tissue/ sapu tangan atau gelas bekas minum penderita atau menyentuh luka penderita.

Pada tahap lanjut penyakit difteri dapat menyebabkan :
- Nafas berhenti
- Radang pada otot jantung dengan gagal jantung atau aritmia
- Kelumpuhan syaraf
Sehingga hampir setiap satu dari sepuluh orang yang menderita penyakit difteri akan meninggal karenanya. Anak-anak usia kurang dari 5 tahun dan orang tua usia diatas 60 tahun sangat beresiko tertular penyakit difteri, demikian pula mereka yang tinggal di lingkungan padat penduduk atau lingkungan yang kurang bersih dan juga mereka yang kurang gizi dan tidak diimunisasi DTP.

Pencegahan penyakit difteri adalah dengan memberikan imunisasi DTP saat anak berumur 2, 4, 6, 18 bulan dan 5 tahun. Sedangkan pada usia 10 tahun dan 18 tahun diberikan imunisasi TD ( Toxoid Difteri ) saja. Imunisasi DTP tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah dan anak yang menderita penyakit kejang demam kompleks. Juga tidak boleh diberikan pada anak dengan batuk yang diduga mungkin sedang menderita batuk rejan. Bila pada suntikan DTP pertama terjadi reaksi yang berat maka sebaiknya suntikan berikut jangan diberikan DTP lagi melainkan DT saja (tanpa P). (Prof. DR.A.H. Markum, 2000).

Pengobatan penyakit difteri biasanya dokter akan memberikan antibiotik dan antitoksin, yaitu :

* Eritromisin (oral atau dengan suntikan) selama 14 hari (40 mg / kg per hari dengan maksimum 2 g / d)
* Prokain penisilin G diberikan intramuskuler selama 14 hari (300.000 U / hari untuk pasien dengan berat <10 kg dan 600.000 U / hari untuk orang dengan berat> 10 kg). Pasien dengan alergi terhadap penisilin G atau eritromisin dapat menggunakan rifampisin atau klindamisin. 

Pencegahan Penyakit Difteri
Difteri jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Berikanlah imunisasi pada bayi umur dua bulan sebanyak tiga kali dengan selang satu bulan. Jenis imunisasi ini termasuk dalam Lima Imunisasi Dasar Lengkap. Biasanya imunisasi ini berbarengan dengan imunisasi polio, hepatitis B. Sedangkan imunisasi Difteri tergabung dalam Imunisasi D P T atau Difteri, Pertusis dan Tetanus. Untuk bayi umur sembilan bulan dilengkapi dengan imunisasi Campak (Morbili) . Segeralah imunisasi anak anda di Posyandu, Puksemas atau pelayanan kesehatan lainnya.



HEAD OFFICE
Jl. Purnawirawan (Gg. Ratu) No. 18 Gedung Meneng, Bandar Lampung. Indonesia. 

Telp. ( 0721 ) 712029 Dan invite pin bb kami 7E64EBF .


0 komentar:

Posting Komentar

HOS Dokumenter

Translate

Tayangan

Diberdayakan oleh Blogger.

HOUSE OF SUCCESS

- Privat Master Hipnotis - Pelatihan Profesional Hipnoterapi - Fingerprint Analysis - Penyalur Jasa Layanan Kerja Profesional

Quotes

"...MEMULAI TAK PERLU HEBAT, TAPI UNTUK HEBAT WAJIB BERANI MEMULAI..."

The New News

HADIRI STAND PAMERAN DI "MALL BOEMI KEDATON" BANDAR LAMPUNG Lt.1 (Basement depan Pintu Masuk) dan dapatkan Spesial Promo bersama HOUSE OF SUCCESS setiap hari Pkl. 11.00 s/d 20.00 Wib Sampai akhir tahun 2014.
Jl. Purnawirawan ( Ratu ) No. 18, Gedung Meneng, Bandar Lampung, Indonesia. Telp. ( 0721 ) 712029 atau Invite pin bb kami 7E64EBF .

Popular Posts