Difteri merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak tetapi sekarang sudah tidak lagi. Menurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu.
1. Infeksi Ringan.
bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan.
2. Infeksi Sedang
bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding belakang rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring.
3. Infeksi Berat
bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi seperti miokarditis (radang otot jan tung), paralisis (kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal).
bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan.
2. Infeksi Sedang
bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding belakang rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring.
3. Infeksi Berat
bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi seperti miokarditis (radang otot jan tung), paralisis (kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal).
Cara Penularan Difteri
Bisa ditularkan melalui udara (percikan ludah/droplet) dan selain itu bisa ditularkan juga melalui makanan yang terkon taminasi.
Bisa ditularkan melalui udara (percikan ludah/droplet) dan selain itu bisa ditularkan juga melalui makanan yang terkon taminasi.
Tanda dan Gejala Penyakit Difteri :
- Ada membran tebal warna abu-abu yang melapisi tenggorokan dan tonsil ( ciri khas )
- Sakit tenggorokan dan suara serak
- Sakit ketika menelan
- Kelenjar getah bening di leher membengkak
- Kelenjar getah bening di leher membengkak
- Kesulitan bernafas dan nafas cepat
- Keluar cairan dari hidung
- Demam dan menggigil
- Malaise
Tanda dan gejala umumnya muncul 2-5 hari setelah terinfeksi, namun mungkin juga baru muncul 10 hari kemudian. Penularan penyakit difteri terjadi melalui tetes udara yang dikeluarkan oleh penderita ketika batuk atau bersin. Penularan juga dapat terjadi melalui tissue/ sapu tangan atau gelas bekas minum penderita atau menyentuh luka penderita.
Pada tahap lanjut penyakit difteri dapat menyebabkan :
- Nafas berhenti
- Radang pada otot jantung dengan gagal jantung atau aritmia
- Kelumpuhan syaraf
Sehingga hampir setiap satu dari sepuluh orang yang menderita penyakit difteri akan meninggal karenanya. Anak-anak usia kurang dari 5 tahun dan orang tua usia diatas 60 tahun sangat beresiko tertular penyakit difteri,
demikian pula mereka yang tinggal di lingkungan padat penduduk atau
lingkungan yang kurang bersih dan juga mereka yang kurang gizi dan tidak
diimunisasi DTP.
Pencegahan penyakit difteri adalah dengan memberikan imunisasi
DTP saat anak berumur 2, 4, 6, 18 bulan dan 5 tahun. Sedangkan pada usia
10 tahun dan 18 tahun diberikan imunisasi TD ( Toxoid Difteri ) saja. Imunisasi DTP tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah dan
anak yang menderita penyakit kejang demam kompleks. Juga tidak boleh
diberikan pada anak dengan batuk yang diduga mungkin sedang menderita
batuk rejan. Bila pada suntikan DTP pertama terjadi reaksi yang berat
maka sebaiknya suntikan berikut jangan diberikan DTP lagi melainkan DT
saja (tanpa P). (Prof. DR.A.H. Markum, 2000).
Pengobatan penyakit difteri biasanya dokter akan memberikan antibiotik dan antitoksin, yaitu :
* Eritromisin (oral atau dengan suntikan) selama 14 hari (40 mg / kg per hari dengan maksimum 2 g / d)
* Prokain penisilin G diberikan intramuskuler selama 14 hari (300.000 U / hari untuk pasien dengan berat <10 kg dan 600.000 U / hari untuk orang dengan berat> 10 kg). Pasien dengan alergi terhadap penisilin G atau eritromisin dapat menggunakan rifampisin atau klindamisin.
Pencegahan Penyakit Difteri
Difteri jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Berikanlah imunisasi pada bayi umur dua bulan sebanyak tiga kali dengan selang satu bulan. Jenis imunisasi ini termasuk dalam Lima Imunisasi Dasar Lengkap. Biasanya imunisasi ini berbarengan dengan imunisasi polio, hepatitis B. Sedangkan imunisasi Difteri tergabung dalam Imunisasi D P T atau Difteri, Pertusis dan Tetanus. Untuk bayi umur sembilan bulan dilengkapi dengan imunisasi Campak (Morbili) . Segeralah imunisasi anak anda di Posyandu, Puksemas atau pelayanan kesehatan lainnya.
HEAD OFFICE
Jl. Purnawirawan (Gg. Ratu) No. 18 Gedung Meneng, Bandar Lampung. Indonesia.
Telp. ( 0721 ) 712029 Dan invite pin bb kami 7E64EBF .
0 komentar:
Posting Komentar