Kamis, 02 Oktober 2014

Penyakit kanker darah atau dikenal juga dengan penyakit leukimia merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian, sehingga penderita penyakit kanker darah leukimia perlu segera diobati agar bisa di tolong. Penderita penyakit kanker darah dapat membunuh penderitanya dalam hitungan minggu dan bahkan dalam hitungan hari, ini dikenal dengan penyakit leukimia akut.

Kanker darah atau leukimia merupakan salah satu jenis penyakit kanker, yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah sel darah putih dalam darah ataupun pada sumsum tulang. Dalam perkembangan waktu sel darah yang tadinya normal akan digantikan dengan sel darah putih, sehingga fungsi sel menjadi terganggu dan membahayakan tubuh
Ciri dari Penyakit Kanker Darah Leukimia
  • Adanya keluhan demam pada malam hari, yang dicirikan dengan keringat yang banyak
  • Munculnya keluhan sering infeksi karena hal-hal kecil
  • Mengalami keluhan lelah dan lemah tanpa sebab yang jelas
  • Sering mengalami keluhan pendarahan dan memar, seperti gusi berdarah, bercak ungu di kulit atau bintik merah di bawah kulit
  • Mengalami keluhan pembengkakan dan muncul keluhan rasa tidak nyaman di bagian perut yang disebabkan oleh hati atau pankreas yang bengkak
  • Berat badan turun drastis tanpa sebab yang jelas
  • Adanya keluhan tulang dan persendian menjadi sering sakit dan ngilu
  • Keluhan demam pada malam hari, yang disertai dengan keringat yang banyak
Terjadinya penyakit kanker darah leukimia dapat disebabkan oleh adanya faktor keturunan, sehingga orang tua yang mengalami penyakit kanker darah dapat pula diturunkan pada anaknya. Selain itu juga hasil penelitian para ahli yang menyatakan bahwa faktor radiasi menjadi salah satu penyebab terjadinya penyakit kanker darah leukimia, ini dibuktikan dengan seseorang dalam mengobati penyakit kanker dengan kemoterapi atau radiasi bisa terkena penyakit lanjutan yaitu penyakit kanker darah leukimia.

Penyebab dari kanker leukimia
Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia.

1. Radiasi. Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus leukemia bahwa para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, penerita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.

2. Leukemogenik. Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.

3. Herediter. Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.

4. Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.

Mengetahui Ciri-Ciri Kanker Darah (Leukemia)

Ciri-Ciri Penderita Kanker Darah
Adapun ciri-ciri kanker darah secara umum antara lain sering mengalami demam dan keringgat dingin di malam hari, wajah pucat, sakit kepala, mudah lelah, kondisi fisik melemah, mudah berdarah, mudah memar, nyeri tulang pada persendian, pembengkakan kelenjar getah bening pada leher atau ketiak ataupun perut, berat badan menurun, sering mengalami anemia atau kurang darah, seperti terkena asma dan terasa nyeri di dada. 

Leukemia ataupun kanker darah terbagi menjadi 4 tipe, yaitu:
- leukemia limfositik akut yang diderita oleh anak-anak, untuk tipe ini penyebabnya belum ditemukan namun kemungkinan hal ini didorong dari faktor genetik, faktor imunologik dan tubuh anak yang tidak tahan pada radiasi dan beberapa zat kimia.

- leukemia limfositik kronis, yang biasanya terjadi pada orang dewasa usia antara 45-60 tahun, dan leukemia ini termasuk jenis leukemia yang paling ringan dan berkembang lamban serta sifatnya jinak. Adapun ciri-ciri kanker darah leukemia tipe ini adalah anemia, lelah, demam, pembesaran kelenjar getah bening, rentan infeksi dan lain sebagainya.

- leukemia mielositik akut, yang disebabkan oleh sel mielosit normal yang berkembang menjadi sel darah putih yang mengandung granula (granulosit) setelah itu berubah sifat menjadi ganas.

- leukemia Mielositik kronis, pada kondisi ini granulosit mengalami pembelahan yang terjadi dengan tidak normal, pada sumsum tulang dan juga pada jaringan tubuh.

Saat ini ada beberapa terapi kanker darah atau leukemia yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak dari leukimia. Beberapa diantaranya adalah:
Terapi kemoterapi
Ada beberapa cara di mana pasien mendapatkan penyembuhan melalui pelaksaan kemoterapi, bisa melalui mulut, disuntik pada pembuluh darah balik (intravena), dan disuntik langsung ke cairan cerebrospinal. Akan tetapi seperti sudah diketahui secara umum, terapi kanker darah dengan jalan kemoterapi seringkali menjadi pilihan yang sebenarnya tidak diinginkan oleh kebanyakan pasien. Efek samping yang ditimbulkan pasca kemoterapi malah menjadi beban penderitaan yang lain bagi si pa
sien.
Terapi BiologiTerapi biologi digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita terhadap kanker. Pada umumnya, terapi ini menggunakan media suntik ke pembuluh darah balik. Penanganan terapi biologi berbeda-beda tergantung dengan tipe kanker yang sedang dihadapi. Untuk pasien yang terkena leukemia limfositik kronis, terapi yang cocok digunakan adalah antibodi monoklon. Terapi biologi ini bertujuan untuk meningkatkan sistem kekebalan dengan membunuh sel-sel leukemia. Sedangkan bagi pasien dengan tipe leukemia myelo kronis, terapi yang dilakukan menggunakan suatu bahan bernama interferon. Bahan ini berfungsi untuk memperlambat pertumbuhan se-sel leukemia pada tubuh.
Terapi radiasi
Cara kerja terapi kanker darah / leukimia ini adalah dengan menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Sebuah alat berukuran cukup besar akan diarahkan ke berbagai bagian tubuh penderita kanker yang memiliki tumpukan sel leukemia seperti limpa, otak dan bagian lainnya. Biasanya cara ini dilakukan sebelum proses transplantasi sumsum tulang
Transplantasi Sel Induk
Dengan Transplantasi Sel Induk, pasien bisa diobati menggunakan obat berdosis tinggi, radiasi atau bahkan gabungan dari keduanya. Selama ini pemberian dosis obat yang tinggi akan menghancurkan tidak hanya sel leukemia-nya saja, namun juga dengan sel-sel normal yang ada pada sumsum tulang. Kemudian, sel-sel sehat akan ditransfer ke dalam tubuh penderita melalui tabung fleksibel yang dipasang di pembuluh darah balik besar pada bagian dada dan leher pasien. Sel-sel induk dari hasil transplantasi ini akan menghasilkan sel-sel baru yang terus tumbuh. Pasien yang menggunakan Transplantasi Sel Induk diwajibkan untuk menginap di rumah sakit selama beberapa minggu. Hal ini dilakukan agar para petugas medis bisa selalu memantau kondisi pasien dengan baik. Biasanya proses ini berlangsung sampai sel-sel induk berhasil memproduksi sel darah putih dalam jumlah yang normal. 
Sistem terapi yang sering digunakan dalam menangani penderita leukemia adalah kombinasi antara kemoterapi dan pemberian obat-obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah putih yang abnormal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan monitor yang komprehensif.
 

0 komentar:

Posting Komentar

HOS Dokumenter

Translate

Tayangan

Diberdayakan oleh Blogger.

HOUSE OF SUCCESS

- Privat Master Hipnotis - Pelatihan Profesional Hipnoterapi - Fingerprint Analysis - Penyalur Jasa Layanan Kerja Profesional

Quotes

"...MEMULAI TAK PERLU HEBAT, TAPI UNTUK HEBAT WAJIB BERANI MEMULAI..."

The New News

HADIRI STAND PAMERAN DI "MALL BOEMI KEDATON" BANDAR LAMPUNG Lt.1 (Basement depan Pintu Masuk) dan dapatkan Spesial Promo bersama HOUSE OF SUCCESS setiap hari Pkl. 11.00 s/d 20.00 Wib Sampai akhir tahun 2014.
Jl. Purnawirawan ( Ratu ) No. 18, Gedung Meneng, Bandar Lampung, Indonesia. Telp. ( 0721 ) 712029 atau Invite pin bb kami 7E64EBF .

Popular Posts