Minuman
Bersoda sekarang sudah merajai dinegeri kita seperti Ibu kota jakarta, Bandar Lampung Dll, dan bahkan bukan hanya di Indonesia
minuman bersoda ini di berbagi negeri diseluruh duniapun seakrang
marak-maraknya bahkan pabrikan-pabrikan minuman bersoda ini sudah
terbentuk yang di ekspore keluar negeri husunya Inonesia. Minuman bersoda
seperti Cocacola, Fanta, Sprite, Big Cola dll. memang nikmat dan segar
di lidah dan tenggorokan, apalagi diminum saat perjalanan jauh dan
panas. Perjalanan menjadi lebih menyenangkan dengan minuman mengandung
soda ini, tanpa memikirkan hal apa yang akan timbul ketika meminumnya, mungkin sekarang banyak yang tidak peduli terhadap dampak dari minuman
ini. Padahal, selain membuat orang ketagihan, minuman bersoda ini juga
memiliki efek buruk. Orang yang sudah kecanduan, mereka akan minum soda
hampir setiap hari dan bahkan beberapa kali dalam sehari.
Oleh karena itu, minuman
ini sangat digemari oleh semua kalangan, bahkan ada yang menjadikannya
sebagai minuman harian, tanpa memikirkan dampak negatif yang akan
menghampiri tubuhnya.
Dibawah ini para ilmuan menyampaikan hasil penelitiannya ke media :
A. Salah satu Peneliti
di University di Sydney Yaitu Jane Franklin mengatakan,peringatan
kepada masyarakat ditingkatkan dalam konsumsi minuman gula. Dia
mengimbau kepada masyarakat untuk mengkonsumsi seperlunya saja dan
jangan sering-sering meminunya.
“Jika Anda haus, minumlah
air. Softdrink harus dinikmati tidak berlebihan,” ungkapnya. Ia
menambahkan, minum terlalu banyak minuman ringan dapat mempengaruhi
kimia otak serta pinggang pada manusia.
B. Penelitian oleh
ilmuan swedia ditahun 2012 menyebutkan bahwa minum satu gelas inuman
bersoda sudah bisa menimbulkan terkenanya kanker postat sekitar 40
persen.
C. Para ahli
mikrobiologi dari Hollins University mengumumkan hasil penemuannnya
dalam International Journal of Food Microbiology. Hasil temuan dari
penelitian terhadap minuman bersoda ini adalah 48 % minuman bersoda
mengandung bakteri tinja (coliform) atau bakteri e-coli yaitu bakteri
yang hidup dan berkembang biak di tinja/fases. Dan bakteri tesebut
resist/ tahan terhadap zat antibiotik yang diujikan peneliti.
D. Di Universitas
Delhi India pernah diadakan lomba minum pepsi cola, pemenangnya mampu
minum 8 kaleng, dan tragisnya sang juara mati ditempat karena di dalam
darahnya banyak mengandung CO2, akibatnya darah tidak mandapatkan O2
secara normal.
Beberapa Hal yang akan terjadi Setelah Minum Minuman Bersoda?
Setelah 10 menit,
sepuluh sendok teh gula yang terkandung dalam segelas Cola mulai
melakukan “serangan” yang menghancurkan organisme tubuh dan satu-satunya
penyebab alasan kenapa kita tidak muntah karena adanya asam fosfat
(phosphoric acid) yang menghambat aksi dari gula tersebut.
Setelah 20 menit,
sebuah lompatan kadar insulin yang tinggi dalam aliran darah mulai
terjadi. Maka hati akan mengkonversi semua gula menjadi lemak.
Setelah 40 menit,
pencernaan terhadap kafein akhirnya selesai. Pupil mata mulai membesar.
Tekanan darah naik karena hati membuang lebih banyak gula ke dalam
aliran darah. Reseptor adenosin akan diblokir, sehingga mencegah rasa
kantuk.
Setelah 45 menit,
tubuh meningkatkan produksi hormon dopamin, yang merangsang pusat
kesenangan otak. Heroin memiliki prinsip kerja yang sama dalam hal ini.
Setelah 1 jam, asam
fosfat (phosphoric acid) mengikat kalsium, magnesium dan seng dalam
saluran pencernaan yang memacu dengan cepat (supercharges) metabolisme
dalam tubuh. Pelepasan kalsium melalui urine juga meningkat.
Setelah lebih dari 1
jam, efek diuretik dari minuman mulai terjadi dalam “permainan” ini.
Kalsium, magnesium dan seng dikeluarkan dari organisme tubuh, yang
merupakan bagian dari tulang kita, seperti sodium. Pada saat ini kita
telah menjadi mudah marah atau tenang. Seluruh kuantitas air yang
terkandung dalam coca cola, dihilangkan melalui urin.
Anda harus tahu bahwa di balik sensasi rasanya yang
menyegarkan, minuman bersoda menyimpan bahaya yang serius bagi tubuh kita. Mungkin dampaknya tidak secara langsung tapi akan sangat merugikan disaat kita sudah menjadi lansia atau orang tua. Dan inilah beberapa bahaya dari mengkonsumsi minuman soda berkepanjangan.
Membahayakan Ginjal
Amerika Serikat melakukan penelitian mengenai bahaya tersebut terhadap 3256. Mereka rutin mengkonsumsi minuman bersoda minimal 2 kali sehari. Hasilnya, sebanyak 30% responden mengalami kerusakan ginjal dan penurunan fungsinya. Menurut para ahli, hal ini terkait dengan kandungan minuman bersoda, yakni pemanis buatan, pewarna buatan, kafein, dan asam fosfat.
Meningkatkan Risiko Diabetes
Para penderita penyakit diabetes sangat dilarang untuk mengkonsumsi gula. Hal ini karena hormon insulin yang ada di dalam tubuhnya tidak cukup, bahkan tidak sanggup untuk mengubah zat gula tersebut menjadi gula otot (glikogen). Akibatnya, gula darah (glukosa) akan meningkat dan membahayakan. Ingat, diabetes juga merupakan salah satu penyakit yang bisa memicu penyakit yang lain, misalnya stroke dan kerusakan jantung koroner. Jika Anda banyak mengkonsumsi minuman bersoda, selain berpotensi menyebabkan diabetes, stroke dan kerusakan jantung korone juga bisa terjadi. Perlu dicatat bahwa penyakit diabetes timbul tak hanya karena faktor keturunan. Orang yang asalnya normal pun bisa menderita penyakit diabetes.
Meningkatkan Risiko Obesitas
Minuman bersoda kaya akan kalori. Kalori yang masuk ke dalam tubuh bisa meningkatkan risiko obesitas. Tak hanya bagi orang yang sudah dewasa, anak-anak bisa menderita obesitas. Di Amerika Serikat, tingkat obesitas pada anak-anak sangatlah tinggi. Salah satu penyebabnya adalah minuman bersoda. Anak-anak di Amerika Serikat mengkonsumsi minuman bersoda layaknya meminum air putih. Setelah makan, mereka pasti minum minuman bersoda. Hasilnya, mereka banyak yang menderita obesitas.
Meningkatkan Risiko Tulang Rapuh
Salah satu kandungan minuman bersoda adalah asam fosfat. Dalam suatu penelititan, asam fosfat ini bisa menyebabkan penyakit kerapuhan tulang. Hal ini karena asam fosfat bisa melarutkan kalsium yang ada di dalam tulang. Akibatnya, tulang menjadi rapuh dan keropos.
Universitas Harvard pernah membuat penelitian mengenai hal ini. Mereka mengamati seorang atlet remaja pengonsumsi minuman bersoda dan yang tidak mengkonsumsi minuman bersoda. Hasilnya, atlet remaja pengonsumsi minuman bersoda mengalami patah tulang 5 kali lebih banyak daripada atlet remaja yang tidak mengkonsumsi minuma bersoda.
Meningkatkan Risiko Kanker Pankreas
Dalam suatu penelitian di Amerika Serikat, kandungan minuman bersoda dipercaya sebagai salah satu pemicu timbulnya kanker pankreas. Dalam penelitian tersebut, 87% responden yang minimal mengkonsumsi minuman bersoda 2 kali sehari mengalami peningkatan risiko kanker pankreas. Penelitian dilakukan terhadap 60524 responden (pengonsumsi minuman bersoda) selama 14 tahun. Hasilnya, sebanyak 87% mengalami risiko kanker pankreas yang terlihat melalui gejala-gejalanya.
Meningkatkan Kerusakan pada Gigi
Dalam suatu penelitian, 3200 orang responden mengalami kerusakan gigi akibat mengkonsumsi minuman bersoda. Hal ini tentu saja akibat kandungan zat gula yang ada di dalam minuman tersebut. Tak hanya itu, asam fosfat juga turut memperburuk kerusakan gigi dengan cara melarutkan kalsium gigi.
Meningkatkan Ketergantungan pada Kafein
Minuman bersoda mengandung kafein. Zat ini sejak dulu dikenal sebagai zat yang mampu membuat orang ketergantungan. Meskipun kafein mempunyai efek positif terhadap tubuh, efek negatif kafein ternyata lebih banyak. Misalnya, membuat jantung berdebar, insomnia, tekanan darah rendah, dan lain-lain.
Amerika Serikat melakukan penelitian mengenai bahaya tersebut terhadap 3256. Mereka rutin mengkonsumsi minuman bersoda minimal 2 kali sehari. Hasilnya, sebanyak 30% responden mengalami kerusakan ginjal dan penurunan fungsinya. Menurut para ahli, hal ini terkait dengan kandungan minuman bersoda, yakni pemanis buatan, pewarna buatan, kafein, dan asam fosfat.
Meningkatkan Risiko Diabetes
Para penderita penyakit diabetes sangat dilarang untuk mengkonsumsi gula. Hal ini karena hormon insulin yang ada di dalam tubuhnya tidak cukup, bahkan tidak sanggup untuk mengubah zat gula tersebut menjadi gula otot (glikogen). Akibatnya, gula darah (glukosa) akan meningkat dan membahayakan. Ingat, diabetes juga merupakan salah satu penyakit yang bisa memicu penyakit yang lain, misalnya stroke dan kerusakan jantung koroner. Jika Anda banyak mengkonsumsi minuman bersoda, selain berpotensi menyebabkan diabetes, stroke dan kerusakan jantung korone juga bisa terjadi. Perlu dicatat bahwa penyakit diabetes timbul tak hanya karena faktor keturunan. Orang yang asalnya normal pun bisa menderita penyakit diabetes.
Meningkatkan Risiko Obesitas
Minuman bersoda kaya akan kalori. Kalori yang masuk ke dalam tubuh bisa meningkatkan risiko obesitas. Tak hanya bagi orang yang sudah dewasa, anak-anak bisa menderita obesitas. Di Amerika Serikat, tingkat obesitas pada anak-anak sangatlah tinggi. Salah satu penyebabnya adalah minuman bersoda. Anak-anak di Amerika Serikat mengkonsumsi minuman bersoda layaknya meminum air putih. Setelah makan, mereka pasti minum minuman bersoda. Hasilnya, mereka banyak yang menderita obesitas.
Meningkatkan Risiko Tulang Rapuh
Salah satu kandungan minuman bersoda adalah asam fosfat. Dalam suatu penelititan, asam fosfat ini bisa menyebabkan penyakit kerapuhan tulang. Hal ini karena asam fosfat bisa melarutkan kalsium yang ada di dalam tulang. Akibatnya, tulang menjadi rapuh dan keropos.
Universitas Harvard pernah membuat penelitian mengenai hal ini. Mereka mengamati seorang atlet remaja pengonsumsi minuman bersoda dan yang tidak mengkonsumsi minuman bersoda. Hasilnya, atlet remaja pengonsumsi minuman bersoda mengalami patah tulang 5 kali lebih banyak daripada atlet remaja yang tidak mengkonsumsi minuma bersoda.
Meningkatkan Risiko Kanker Pankreas
Dalam suatu penelitian di Amerika Serikat, kandungan minuman bersoda dipercaya sebagai salah satu pemicu timbulnya kanker pankreas. Dalam penelitian tersebut, 87% responden yang minimal mengkonsumsi minuman bersoda 2 kali sehari mengalami peningkatan risiko kanker pankreas. Penelitian dilakukan terhadap 60524 responden (pengonsumsi minuman bersoda) selama 14 tahun. Hasilnya, sebanyak 87% mengalami risiko kanker pankreas yang terlihat melalui gejala-gejalanya.
Meningkatkan Kerusakan pada Gigi
Dalam suatu penelitian, 3200 orang responden mengalami kerusakan gigi akibat mengkonsumsi minuman bersoda. Hal ini tentu saja akibat kandungan zat gula yang ada di dalam minuman tersebut. Tak hanya itu, asam fosfat juga turut memperburuk kerusakan gigi dengan cara melarutkan kalsium gigi.
Meningkatkan Ketergantungan pada Kafein
Minuman bersoda mengandung kafein. Zat ini sejak dulu dikenal sebagai zat yang mampu membuat orang ketergantungan. Meskipun kafein mempunyai efek positif terhadap tubuh, efek negatif kafein ternyata lebih banyak. Misalnya, membuat jantung berdebar, insomnia, tekanan darah rendah, dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar