Selamat pagi semuahnya... Giamana dengan wekend anda? pada mau liburan kemananih sama keluarga, sahabat or pacar ? Wah pasti ada yang mau jalan - jalan kepantai ke mall dan masih banyak lagi yaa. Hari ini HOUSE OF SUCCES akan membahas tentang pendengaran atau yang kita tau Tuna Rungu dan saat ini banyak anak - anak bangsa yang mengidap Tuna Rungu. Namun jangan salah sangka anak - anak yang mengidap Tuna Runggu adalah anak - anak yang mempunyai banyak prestasi yang sangat memukau. Dan ini adalah satu contoh anak yang mengidap tuan rungu dan dapat menjadi model cantik namanya yaitu Lathifah, Penyandang Tunarungu yang Menjadi Model Cantik dan Peraih Beasiswa. Siti Nur Lathifah adalah satu dari sekian banyak kisah menarik dan inspiratif yang patutdicontoh. Sepintas,
penampilan gadis setinggi 166 cm yang berkerudung itu tak berbeda
dengan perempuan lainnya. Wajahnya terlihat tak kurang satu apa pun.
Perbedaan baru terlihat ketika dia berbicara. Tidak hanya bibirnya yang
bergerak, kedua tangannya pun ikut serta menerjemahkan tiap detail
kata-katanya. Mahasiswi Jurusan Seni Rupa di Universitas
Brawijaya, Malang, Jawa Timur, itu memang mengalami keterbatasan dalam
pendengaran. Tetapi, keterbatasan fisik tersebut tak lantas membuat
mahasiswi angkatan 2011 ini berhenti berprestasi. Perempuan asal
Semarang yang lahir dari pasangan Mulyono dan Munawaroh ini sangat
menggemari dunia model. Dari dunia inilah ia banyak mendulang prestasi. Ia
sebenarnya lahir seperti bayi normal pada umumnya. Pendengarannya
mengalami gangguan ketika berumur tujuh tahun. Dia mengalami kecelakaan
ketika bermain sepeda.
"Akibatnya, saya tidak bisa mendengar," ujar Lathifah, panggilan akrab mahasiswi ini. Saat kecil, Lathifah sering ditinggal orangtuanya untuk mencari nafkah.
Bapaknya bekerja sebagai tukang bangunan, sementara ibunya menjadi buruh
toko sablon. Praktis, ia bermain tanpa pengawasan. Sejak
kecelakaan dan akibatnya itu, Lathifah selalu berupaya menerima
keterbatasan dirinya. Hanya saja, dia mengungkapkan, pernah pada suatu
masa dirinya sangat merasa minder. Puncaknya terjadi ketika dia
menginjak kelas X.
"Saya sangat minder, tidak percaya diri, karena sering diejek teman-teman yang normal,” tutur Lathifah. Lantaran
sering mendapat ejekan, Lathifah mengaku sempat marah dan kecewa kepada
Tuhan. Tetapi, banyak orang di sekelilingnya yang menguatkan dan
memotivasinya. Kepala sekolahnya pun sering mengajaknya mengikuti
berbagai seminar motivasi. Sampai akhirnya, sejak kelas XI,
Lathifah lambat laun sadar dan bisa menerima keadaan. Dia tak lagi fokus
pada keterbatasan dirinya, tetapi mulai menyibukkan diri dengan hobi,
yaitu fesyen dan tata rias. Lathifah mulai banyak mengikuti dan
memenangi lomba-lomba. Satu demi satu prestasi diraihnya. Secara
bertahap, kepercayaan dirinya bahkan kian menguat. "Saya semakin
mensyukuri anugerah Tuhan yang dititipkan kepada diri saya. Meskipun
saya memiliki keterbatasan, tapi saya bisa berprestasi," tuturnya.
Dan itu hanyalah salah satu anak - anak berprestasi yang mempunyai kekurangan namun sahabat - sahabt pasti tau dengan film yang satu ini " Ayah Mengapa Aku Berbeda " Itu adalah cerita yang mengisahkan seorang gadis cantik yang mengidap Tuna rungu dan ia ingin sekali menggapai cita - citanya dengan segala cara cerita itu di adaptasi dari novel yang sangat terkenal. Film itu adalah film yang sangat menginspirasi bagi para penderita tuna runggu. Lalu untuk para orang tua yang anaknya mengidap tuna rungu sekali lagi Jangan pernah menyesal maka latihlah sejak dini kecerdasaanya agar ia mempunyai kelebihan diatas anak - anak normal yang biasanya.
Semoga artikel ini bermanfaat. Terimakasih
Head Office
HOUSE OF SUCCESS
Jl. Purnawirawan No. 18 Gedong meneng, Bandar Lampung
Telp. ( 0721 - 712029 )
Jumat, 29 Agustus 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar