Selasa, 26 Agustus 2014

Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae dan juga nama dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Tingkat kematian berkisar antara 80% sampai 100%. Asal kata adalah dari sungai Ebola di Kongo. Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. Masa inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. Saat ini telah dikembangkan vaksin untuk Ebola yang 90% efektif dalam monyet, namun vaksin untuk manusia belum ditemukan. Sejauh ini, Ebola adalah penyakit yang paling mematikan di seluruh dunia. Kesempatan untuk hidup jika terinfeksi penyakit ini masih 0% alias tidak mungkin, dan sampai sekarang masih dicari vaksinnya. Penderita biasanya bisa langsung meninggal dalam siklus 6 hari sampai 20 hari, alias sangat cepat. Sekarang bisa dikatakan bahwa Ebola adalah penyakit yang paling dihindari untuk terjangkit di seluruh dunia.

Asal Usul Virus Ebola

Pada Agustus 1976, di sebuah rumah sakit kota kecil Yambuku Zaire (sekarang Republik Demokratik Kongo) datang seorang pasien bernama Mabalo. Ia sedang demam tinggi, sebelum demam ia pernah ke wilayah utara Zaire. Kondisi medis di Afrika yang buruk, perawat dalam sehari harus menggunakan beberapa jarum suntik untuk menyuntik ratusan pasien, jika jarum sudah tumpul baru akan diganti. Selanjutnya, wabah epidemi yang mengerikan itu dalam waktu singkat menjalar ke lebih dari 50 desa di sekitarnya. Sebagian besar gejala pasien mirip dengan Mabalo. Dua bulan kemudian, negara Sudan yang berada di bagian utara Zaire juga terjadi ledakan wabah epidemi yang sama.
Epidemi ini kemudian mengejutkan seluruh dunia. Patogen segera ditentukan, ini merupakan jenis virus baru. Selanjutnya, para peneliti menggunakan nama sebuah sungai setempat dan memberikan nama virus Ebola. Para ilmuwan kemudian menemukan bahwa virus Ebola yang berada di Zaire dan Sudan sebenarnya tidak persis sama, efek penderitaan ke pasien juga tidak sama, mereka kemudian menamakannya tipe Zaire dan tipe Sudan. Walaupun mereka sudah tahu tentang hal ini, peneliti dan dokter masih tak berdaya. Dalam wabah pada 1976, jumlah total orang yang terinfeksi di Zaire sebanyak 318 orang. 280 orang meninggal, tingkat kematian sekitar 88%; wilayah Sudan 284 orang yang terinfeksi, 151 orang meninggal, tingkat kematian sekitar 53%.

Cara Mencegah Penularan Virus Ebola 

Mewabahnya virus ebola di beberapa negara Afrika mulai menimbulkan kekhawatiran pada publik yang lebih luas. Banyak yang risau karena virus ini bisa saja menyebar dengan menumpang lalu lintas manusia dan barang secara global yang begitu cepat. Itu sebabnya, sebagai bentuk kewaspadaan, ada perlunya kita mengenali beberapa cara mencegah penularan virus mematikan ini. 

Berikut beberapa jenis tindak pencegahan terhadap penyebaran virus ebola yang bisa dilakukan:
1. hindari daerah yang diketahui sebagai pusat awal wabah terjadi. Atau ketahui di negara mana saja virus ebola sudah menyebar. Sebagai contoh, sebelum bepergian ke Afrika, cari tahu tentang epidemi yang sedang berkembang saat ini. Cara yang dapat dilakukan dengan memeriksa ke situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
2. cuci tangan sesering mungkin. Tindakan pencegahan yang satu ini merupakan salah satu langkah penting yang perlu dilakukan. Sama halnya terhadap pencegahan yang ditimbulkan dari jenis penyakit menular lainnya. Cucilah tangan menggunakan sabun atau gunakan antiseptik yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol ketika sabun dan air tidak tersedia.
3.  hindari daging hewan liar di dan dari negara berkembang. Hindari membeli atau memakan binatang liar, termasuk primata yang dijual di pasar lokal.
4. hindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi. Perlu diperhatikan juga untuk menghindari kontak dengan cairan dan jaringan tubuh seseorang, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air liur. Orang yang terjangkit virus ebola paling cepat menular pada tahap akhir, biasanya ketika korban dalam keadaan parah atau bahkan sudah meninggal.
5. ikuti prosedur pengendalian infeksi. Jika Anda seorang petugas kesehatan, kenakan pakaian pelindung, seperti sarung tangan, masker, dan perisai mata. Jauhkan orang yang terinfeksi dari orang lain. Buang jarum dan sterilkan instrumen kesehatan lainnya.
6. jangan sembarangan menangani mayat korban ebola. Mayat orang yang meninggal karena ebola masih dapat menular. Tim khusus dan terlatih harus mengubur mayat menggunakan peralatan yang tepat.

Cara Penularan Virus Ebola

    Virus Ebola adalah virus yang dapat menyebar dengan sangat cepat dan dapat menyebar melalui penggunaan jarum suntik yang tidak disterilkan atau melakukan kontak dengan seseorang yang terkena infeksi atau mayat orang yang sudah meningggal karena terserang Virus Ebola.
Cara infeksi virus Ebola dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut. Pertama, sekitar satu minggu setelah infeksi atau peradangan, virus mulai menyerang darah dan sel hati. Kedua, penyakit akan menyebar secara cepat keseluruh tubuh, virus akan menghancurkan organ atau bagian tubuh yang penting seperti hati dan ginjal. Ketiga, infeksi virus Ebola akan menyebabkan atau mendorong terjadinya pendarahan internal secara besar-besaran (masive). Keempat, Virus Ebola akan menghambal kerja sistem pernapasan, yang dapat menyebabkan kematian seketika pada pasien. Cara penularan atau infeksi virus Ebola pada manusia

Penyebab Tertular Virus Ebola

Seluruh dunia saat ini menyerukan waspada terhadap penyebaran virus Ebola. Virus Ebola atau EBOV adalah penyebab penyakit demam berdarah Ebola. Semua ada lima strain yakni Bundibugyo ebolavirus, Zaire ebolavirus, Reston ebolavirus, Sudan ebolavirus dan Tai Forest ebolavirus. Reston ebolavirus didapati di Philippines dan Cina pada binatang, namun jenis ini tidak memberikan penyakit pada manusia meskipun bisa menginfeksi. Yang paling sering menimbulkan wabah (outbreaks) adalah jenis: Bundibugyo, Zaire ebolavirus dan Sudan ebolavirus. Hal itu diungkapkan Guru Besar Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Prof. dr. Umar Fahmi Ahmadi, MPH., Ph.D. Dia menambahkan, cara penularan virus ini melalui kontak cairan penderita seperti keringat, darah, sperma, liur dan lainnya. Di Afrika, penularan Ebola selain kontak dengan manusia juga dengan binatang yang sudah mati seperti antilop, monyet, gorilla dan lainnya. Cairan dari binatang ini atau dari manusia lewat kontak kulit terutama jika kulit terluka sedikit. Karena itu, sangat dianjurkan menjaga kebersihan badan dan sering cuci tangan menggunakan sabun.

Ciri-ciri Penyakit Ebola 

Ciri-ciri penyakit ebola antara lain adalah:
1) Gejala mirip penyakit virus lainnya yaitu demam, lemas, nyeri otot, sakit kepala, dan radang
     tenggorokan.
2) Gejala di atas diikuti oleh mual, muntah, diare, bintik merah di kulit.
3) Perdarahan baik perdarahan luar maupun perdarahan organ dalam.
4) Gangguan fungsi hati dan fungsi ginjal.
Pada tahap awal, ciri-ciri penyakit ebola mirip dengan penyakit lain seperti tifoid, hepatitis, leptospirosis, dll. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya.
Selain itu, biasanya ada riwayat berada atau pernah berada di daerah penularan atau pernah kontak dengan pasien positif penyakit Ebola.

Cara Mendeteksi Virus Ebola

Untuk mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus Ebola, dapat dilakukan pengujian antigen-capture enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), IgG ELISA, polymerase chain reaction (PCR), dan mengisolasi virus Ebola yang bisa dilakukan untuk mengetahui adanya virus Ebola dalam tubuh manusia.  Mendeteksi penyebab penyakit cacar air (small pox), Anthrax, dan Virus Ebola, pada saat ini bisa dilakukan dengan mudah, dan hasil identifikasinya dapat langsung disebarluaskan melalui jaringan telepon genggam. Teknologi yang dikembangkan Fraunhofer Institute for Silicon Teknologi, sebuah perusahaan inovasi teknologi mikrobiologi dan mikrokomputer dari Jerman ini menyebutnya dengan eBiochipstick.
Alat ini cukup mengambil DNA atau bagian tubuh atau benda yang diduga terinfeksi bakteri, lalu dimasukkan sebuah kotak seukuran tv 10 inc (eBiochip Adaptor). Instrumen yang bekerja dengan bantuan komputer portabel ini, dengan mudah kemudian mendeteksi kadar virus, racun, bakteri, atau patogen, yang telah menjangkiti tubuh manusia, atau hewan. Alat ini diberi nama, eBiochip System Portable Instrument. Alat ini dengan cepat akan mendeteksi jenis spora, dan mendeteksi virus Ebola lewat perangkat eBiochipstick. Alat untuk mendeteksi dan menganalisis jenis bakteri, virus, atau racun berbahaya dalam tubuh manusia cukup dengan sebuah chip seukuran disket HDD yang tebalnya tak lebih dari koin Rp 500,- dan mengurai protein dengan analisis akurat.

Berdasarkan data departemen ketahanan biologi Amerika, stidaknya ada tujuh jenis racun, bakteri patogenik yang bisa dideteksi alat ini. Selain bakteri antrax dan smal pox (cacar air), eBiochip ini juga bisa mendeteksi plague, hepatitis C, tularemia, brucellus, Q-fever, dan virus Ebola (virale hemorhagic fever). Bahkan bakteri penyakit anthrax yang sporanya bisa bertahan hingga di atas 40 tahun pun masih bisa dideteksi oleh alat ini. Kadar infeksi bakteri penyakit yang bisa menular ke manusia ini dengan dini bisa dideteksi dan diurai kadar racunnya (Sriwijaya Post, Mendeteksi Virus Ebola Lewat Telepon Genggam, 2006).

Upaya Pencegahan

Tim peneliti dari Amerika dan Kanada yang dipimpin Dr Anthony Sanchez melaporkan perkembangan tentang virus Ebola dalam pertemuan ke-162 Komunitas Mikrobiologi Umum yang digelar di gedung Pusat Konferensi Internasional Edinburgh. Menurut Sanchez, dengan pola transportasi perjalanan lintas benua dan pariwisata yang berkembang demikian pesat beberapa waktu terakhir telah membuat virus Ebola menyebar dari tempat paling terasing ke seluruh belahan di dunia. Utnuk itu diperlukan upaya pencegahan yang bisa meminimalkan meluasnya wabah penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari agar tidak tertular oleh virus Ebola, antara lain: menghindari area yang terkena serangan virus Ebola, tidak melakukan kontak dengan pasien atau mayat yang terjangkit  virus Ebola, dan mengggunakan perlengkapan khusus seperti baju yang bisaa digunakan di Laboratorium yang fungsinya menghindari penularan oleh virus Ebola. Dengan demikian, diharapkan kontaminasi yang bisa disebabkan oleh virus Ebola dapat di hindari. Selain itu, mayat para korban yang meninggal akibat virus Ebola harus dimusnahkan karena penyebaran utama virus ini melalui darah, yang menyebabkan para dokter yang terkena darah dari pasien yang terinfeksi, akan mengalami kematian seperti yang terjadi di Afrika.

Menon-aktifkan virus Ebola dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara yang bisaa dilakukan yaitu dengan penggunaan sinar Ultra violet dan radiasi sinar gama, penyemprotan formalin dengan konsentrasi 1%, beta-propiolactone, dan disinfektan phenolic dan pelarut lipid-deoxycholate dan ether.

Pengobatan Pada Gejala Penyakit Ebola

Dalam pengobatan pada gejala penyakit ebola ini sebenarnya belum ada obat yang 100% dapat menyembuhkan dengan total, pengobatan yang dilakukan biasanya hanya dengan antivirus untuk melawan virus menyerang semakin banyak. Penderita biasanya dirawat di rumah sakit secara intensif dengan obat-obatan yang membantunya untuk menjaga kondisi tubuh agar masih bisa bertahan dalam melawan virus tersebut. Pendarahan yang sering terjadi pada penyakit ini, biasanya penderita akan memerlukan tranfusi darah untuk mengganti darah yang sudah keluar. Karena penyebaran yang cukup cepat seperti hanya dengan sentuhan kulit, maka pencegahan yang bisa dilakukan adalah sebisa mungkin untuk tidak kontak secara langsung dengan penderita, dan jika ada keluarga menderita penyakit ini sebaiknya dilakukan perawatan di rumah sakit untuk meminimalisir angka penularan yang terjadi. Dan jika menemukan korban yang meninggal akibat penyakit ini, diusahakan untuk tidak terjadi kontak secara langsung. Dan selalu menjaga kesehatan untuk meningkatan selalu sistem kekebalan tubuh untuk menjaga tubuh dari serangan virus dan bakteri akibat penyakit. Semoga postingan saya bermanfaat dan wawasan anda bertambah terutama mengenai gejala penyakit ebola.

Kesimpulan

Meskipun sampai dengan saat ini belum ada laporang tentang adanya penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola di Indonesia, akan tetapi hendaknya kita selalu waspada terhadap virus Ebola mengingat virus ini sangat cepat menular dan dapat dengan cepat menyebabkan kematian karna sampai saat ini masih belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah infeksi oleh virus Ebola. 

Head Office:

HOUSE OF SUCCESS

Jl. Purnawirawan No. 18 Gedong Meneng,Bandar Lampung
Telp. 0721 - 712029 / 0811 727 150 






0 komentar:

Posting Komentar

HOS Dokumenter

Translate

Tayangan

Diberdayakan oleh Blogger.

HOUSE OF SUCCESS

- Privat Master Hipnotis - Pelatihan Profesional Hipnoterapi - Fingerprint Analysis - Penyalur Jasa Layanan Kerja Profesional

Quotes

"...MEMULAI TAK PERLU HEBAT, TAPI UNTUK HEBAT WAJIB BERANI MEMULAI..."

The New News

HADIRI STAND PAMERAN DI "MALL BOEMI KEDATON" BANDAR LAMPUNG Lt.1 (Basement depan Pintu Masuk) dan dapatkan Spesial Promo bersama HOUSE OF SUCCESS setiap hari Pkl. 11.00 s/d 20.00 Wib Sampai akhir tahun 2014.
Jl. Purnawirawan ( Ratu ) No. 18, Gedung Meneng, Bandar Lampung, Indonesia. Telp. ( 0721 ) 712029 atau Invite pin bb kami 7E64EBF .

Popular Posts