Selamat pagi sahabat HOS! Pagi jumat ceria ini (hhaahaha...), HOS akan mengungkap (llhoo??) mengenai bahayanya pertengkaran orang tua bagi anak mereka. Sering kita jumpai di sekitar kita banyak
orangtua mengabaikan perasaan anak-anak mereka jika mereka mempunyai
masalah dengan suami/istri-nya. Mereka tidak perduli apakah masalah
diantara mereka mempengaruhi perkembangan anak atau tidak.
Kadang-kadang diamnya anak dianggap
sebagai pemahaman, tanpa orangtua mencari tahu tentang perasaan
anak-anak mereka. Anak-anak yang paling sering menjadi korban
permasalahan orangtua mereka.
Dampak-dampak negatif petengkaran
orangtua terhadap anak seperti berikut ini:
1. Anak-anak bisa trauma, sehingga mereka bisa tiba sakit (untuk yang pertahanan tubuhnya lemah).
2. Prestasi belajar di sekolah jadi menurun, akibat kepikiran orangtuanya yang selalu rebut dan bertengkar setiap hari.
3. Terjadi perubahan sikap.
Anak menjadi lebih tertutup, nggak mau lagi bergaul dengan orang-orang yang mengetahui bahwa orangtuanya nggak akur (akibat gossip tetangga dan ejekan teman-teman), bahkan bisa menyebabkan si anak tidak respect lagi pada orangtua sebagai akibat dari lunturnya kepercayaan si anak pada sosok orangtuanya.
Anak menjadi lebih tertutup, nggak mau lagi bergaul dengan orang-orang yang mengetahui bahwa orangtuanya nggak akur (akibat gossip tetangga dan ejekan teman-teman), bahkan bisa menyebabkan si anak tidak respect lagi pada orangtua sebagai akibat dari lunturnya kepercayaan si anak pada sosok orangtuanya.
4. Image orangtua berubah di mata anak
Biasanya salah satu pihak akan dianggap “penindas” di mata si anak, entah itu ayah atau ibu. Tapi biasanya ayah.
Biasanya salah satu pihak akan dianggap “penindas” di mata si anak, entah itu ayah atau ibu. Tapi biasanya ayah.
5. Ketika dewasa, jadi takut menikah
Biasanya salah satu pihak akan dianggap “penindas” di mata si anak, entah itu ayah atau ibu. Tapi biasanya ayah.
Biasanya salah satu pihak akan dianggap “penindas” di mata si anak, entah itu ayah atau ibu. Tapi biasanya ayah.
6. Rentan terjerumus pada hal-hal negatif.
Biasanya karena pusing mau berpihak pada ayah atau ibu mereka. Jadi lebih memilih untuk tidak memihak keduanya dan berusaha mencari hal baru di luar rumah.
Biasanya karena pusing mau berpihak pada ayah atau ibu mereka. Jadi lebih memilih untuk tidak memihak keduanya dan berusaha mencari hal baru di luar rumah.
Dan Anak menjadi permisif terhadap hal
negatif, jika benteng keimanan yang dimiliki tidak cukup kuat, dan
orangtua juga kurang peduli terhadap anaknya (menganggap
ketidakharmonisan dalam keluarga tidak menyebabkan dampak apa-apa bagi
si anak).
Orangtua yang mempunyai konflik didalam
rumahtangga mereka seharusnya segera mencari solusi untuk mengatasi
masalah antara mereka. Paling tidak mereka harus berusaha mencegah agar
permasalahan antara merekaa tidak berlarut-larut.
Tindakan-tindakan
pencegahan masalah misalnya saja:
1. Ungkapkan kemarahan daripada membiarkannya membusuk di dalam tetapi jangan memperdebatkannya di depan anak.
2. Usahakan menyelesaikan masalah
bersama-sama; buatlah rencana untuk menghadapi masalah tidur, makan,
bepergian. Kadang-kadang anda harus sepakat bahwa anda tidak sepakat.
3. Balita tumbuh sangat baik di bawah
standar yang konsisten, tetapi mereka juga bisa menghadapi perbedaan,
sejauh anda jujur dan terbuka tentang perbedaan ini; kamu bisa membaca
tiga buku bersama ayah, tetapi jika ibu yang menidurkanmu ia hanya
membacakan dua buku.
4. Usahakan tidak menempatkan diri anda dan pasangan di posisi yang berlawanan
5. Perhatikan apa yang anda katakan
kapada anak. Ketika ayah berkata ,” ibu tidak senang jika kamu menaikkan
kaki ke sofa,” ucapan ini memberitahu anak bahwa anda tidak menyetujui
standar yang diberlakukan sang ibu dan secara samar menggerogotinya.
6. Jangan tersinggung oleh reaksi anak-anak akan berperilaku berbeda terhadap setiap orangtua.
7. Jika pertengkaran orangtua berlarut-larut, carilah bantuan profesional.
Semakin cepat permasalahan orangtua
terselesaikan akan semakin baik. Sehingga tidak ada kemungkinan dampak
negatif akan dialami anak-anaknya.
Nah, sudah tau kan? Bagi sahabat HOS yang sudah berkeluarga harus hati-hati ya! Sebisa mungkin pertengkaran dalam rumah tangga harus di hindari. Bagaimana pun anak adalah generasi penerus kita, dan kita perlu mendukung tumbuh kembang mereka dengan baik!
Sekian dulu artikel dari HOS, semoga bermanfaat ya!!!
Head Office HOUSE OF SUCCESS :
Jl. Purnawirawan (Ratu) No.18 Gedung Meneng, Bandar Lampung.
Telp. 0721 712029 / 0811 727 150
Jl. Purnawirawan (Ratu) No.18 Gedung Meneng, Bandar Lampung.
Telp. 0721 712029 / 0811 727 150
0 komentar:
Posting Komentar