Senin, 04 Agustus 2014



Banyak sekali orang hebat dan berjasa bagi dunia yang justru pernah seperti yang berikut ini;

Albert Einstein. Seorang ilmuwan terbesar pada zamannya ini selalu gagal dalam pelajaran matematika pada awal SMA dan suka melamun ketika belajar hingga dicap bodoh oleh gurunya….(amazing bukan)…

Begitu pula dengan Thomas Alfa Edison. Gurunya menganggap dia suka bingung dan terlalu banyak bertanya hingga dipukul oleh gurunya. 

Hal ini menyadarkan kita bahwa masing-masing kita memiliki gaya belajar, gaya berpikir dan gaya bekerja yang unik dan berbeda satu sama lainnya, seunik sidik jari kita yang juga berbeda antar manusia di belahan bumi.

Mengenali gaya belajar menjadi penting bila dikaitkan dengan harapan untuk sukses dalam pembelajaran baik di sekolah maupun di kehidupan lainnya di luar sekolah.

Dahulu, untuk mengetahui gaya belajar kita, maka kita akan diminta mengisi serangkaian kuesioner atau angket yang merupakan instrumen dari LSA (Learning Style Analysis) Test, kini telah hadir suatu cara untuk mengetahui gaya belajar kita dengan hanya melakukan scan sidik jari atau yang sering disebut sebagai fingerprint test. Menakjubkan bukan???

Berdasarkan sebuah penelitian yang dikembangkan sejak tahun 1979, mengungkapkan bahwa ”tiga-perlima gaya belajar bersifat genetis; sisanya, diluar ketekunan, bisa dikembangkan melalui pengalaman”. Hal ini sangat relevan dengan fingerprint test yang mana medianya adalah sidik jari seseorang.

Mengapa sidik jari???

Sidik jari adalah bagian tubuh yang bersifat permanen, tidak pernah berubah sepanjang hayat dari kecil hingga dewasa, tidak pernah sama setiap orang, disamping sebagai identifikasi, juga menggambarkan karakteristik yang spesifik di setiap orang.

Pertumbuhan sidik jari  mulai muncul pada bayi yang masih dalam kandungan (embrio) 13 minggu dan perkembangannya seiring dengan pertumbuhan otak.

Telah lama kita pahami bahwa sidik jari setiap orang pasti berbeda, itulah sebabnya sidik jari selalu digunakan untuk mengidentifikasi seseorang.
Sidik jari pun tidak pernah berubah sejak kita lahir hingga kita wafat kelak, karena ternyata pembentukan sidik jari ditentukan oleh DNA, bersamaan dengan pembentukan otak manusia itu sendiri.

Proses pembentukannya dimulai saat janin berusia 13 minggu, dan sempurna pada minggu ke 24. Karena itulah, sangat wajar bila ternyata bukti ilmiah menyebutkan adanya korelasi lahiriah antara sidik jari dengan kualitas, bakat, dan gaya belajar seseorang. Sadarkah anda???

Maka dari itulah, semakin dini kita tahu gaya belajar kita, maka akan semakin mudah pula kita dalam menyerap informasi.

Laporan fingerprint test DIC ini menyuguhkan laporan gaya belajar seseorang berdasarkan teori VAK (Visual-Auditori-Kinestetik). Laporan ini dibuat berdasarkan temuan para peneliti bahwa epidermal ridge pada sidik jari seseorang memiliki hubungan yang bersifat ilmiah dengan kode genetik dari sel otak dan potensi intelegensi seseorang.

Penelitian dimulai oleh Govard Bidloo pada tahun 1865, J.C.A Mayer (1788), John E Purkinje (1823), Noel Jaquin (1958). Beryl Hutchinson tahun 1967 menulis buku berjudul ‘Your Life in Your Hands’, sebuah buku tentang analisis tangan. Terakhir, berdasarkan hasil penelitian Baverly C Jaegers (1974), tersimpulkan bahwa sidik jari dapat mencerminkan karakteristik dan aspek psikologis seseorang, hasil penelitian mereka telah di buktikan dibidang Antropologi dan Kesehatan. Manfaat tes ini sangatlah luas. Terutama sekali dalam mengetahui potensi dan gaya belajar kita ataupun anak kita.

Sebagai contoh, seorang anak dengan gaya belajar kinestetik-visual, akan sangat kesulitan bila disuruh gurunya untuk duduk diam dan membaca buku teks hitam-putih-tanpa-gambar. Ia kemudian sibuk ’mengganggu’ temannya, karena ia bisa menyerap informasi yang disodorkan kepadanya bila ia diizinkan untuk mengekspresikan gerak tubuhnya. Guru yang tidak paham, akan mengatakan bahwa anak tersebut nakal, tidak bisa diatur, dll. Padahal yang ia butuhkan hanyalah pemahaman dari orang-orang di sekitarnya bahwa ia memiliki gaya belajar kinestetik yang secara otomatis membuatnya lebih mudah belajar bila ia diizinkan bergerak. Hasilnya, sangat mungkin bila anak tersebut mengalami kemunduran atau bahkan keterlambatan dalam menerima informasi.

Hal tersebut diatas tidak akan terjadi apabila kita tahu dan paham gaya belajar kita atau bahkan anak-anak kita. Karena bila kita sudah paham, maka kita pun tentu tidak akan memaksakan suatu kecenderungan gaya belajar di suatu tempat pada anak kita.

Untuk dapat mengetahui gaya belajar kita melalui Fingerprint Test, prosesnya cukup sederhana. Pertama, kesepuluh sidik jari tangan kita akan di-scan dan disimpan gambarnya. Selanjutnya, telapak tangan kita akan diberi tiga titik dan diukur besar sudutnya. Proses tersebut memakan waktu + 5-10 menit, selanjutnya hasil scan dan pengukuran sudut tersebut akan dibawa ke laboratorium dan dianalisa. Beberapa waktu kemudian, anda sudah bisa mengetahui hasil analisanya dalam bentuk laporan hasil analisa.

Akurasi Fingerprint Analysis Biometric System

  • Data sampling valid dan stabil, karena menggunakan sidik jari. Akurasi 100%
  • Proses Pengolahan data, bersifat kuantitatif, proses penghitungan mencapai akurasi 100%
  • Analisa dan pengolahan ektraksi gambar, memiliki akurasi sampai dengan 87%
  • Secara keseluruhan, analisa ini memiliki akurasi sampai dengan 60-87% untuk pengukuran aspek genetik.
  • Analisa ini adalah tidak mengukur kondisi faktual, dikarenakan hanya aspek genetik yang diukur, sementa faktor lingkungan tidak terukur dalam analisa ini.
Keunggulannya, tes ini tidak membutuhkan waktu lama. Peserta pun tidak harus mengerjakan berpuluh-puluh pertanyaan yang terkadang jawabannya memancing subjektifitas peserta.
Namun, ada juga kelemahannya. Tes ini hanya mengukur bakat, gaya belajar, dan karakter seseorang berdasarkan data genetisnya. Sehingga, kapanpun anda melakukan tes ini, maka hasilnya pun akan tetap sama.
Hasil analisis FT memang tidak dapat memberitahu masa depan seseorang, tetapi bisa memberikan solusi komprehensif dalam distribusi kecerdasan lahiriah, potensi, dan gaya belajar.


Head Office :
Jl. Purnawirawan ( Ratu ) No. 18, Gedung Meneng, Bandar Lampung, Indonesia.
Telp. ( 0721 ) 712029

0 komentar:

Posting Komentar

HOS Dokumenter

Translate

Tayangan

Diberdayakan oleh Blogger.

HOUSE OF SUCCESS

- Privat Master Hipnotis - Pelatihan Profesional Hipnoterapi - Fingerprint Analysis - Penyalur Jasa Layanan Kerja Profesional

Quotes

"...MEMULAI TAK PERLU HEBAT, TAPI UNTUK HEBAT WAJIB BERANI MEMULAI..."

The New News

HADIRI STAND PAMERAN DI "MALL BOEMI KEDATON" BANDAR LAMPUNG Lt.1 (Basement depan Pintu Masuk) dan dapatkan Spesial Promo bersama HOUSE OF SUCCESS setiap hari Pkl. 11.00 s/d 20.00 Wib Sampai akhir tahun 2014.
Jl. Purnawirawan ( Ratu ) No. 18, Gedung Meneng, Bandar Lampung, Indonesia. Telp. ( 0721 ) 712029 atau Invite pin bb kami 7E64EBF .

Popular Posts